Strategi Peningkatan Status Pangkalan Pendaratan Ikan (Tipe D) Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (Tipe C) di Pelabuhan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Jawa Timur

Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur Pulau Madura wilayah administrasi kabupaten Sumenep meliputi 27 wilayah kecamatan, 332 desa/kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 2,093.47 km2, memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan paling dominan. Wilayah pesisir dan lautan kabupaten sumenep memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya alamnya, namun sebagian besar sumberdaya ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pelabuhan Perikanan merupakan jenis pelabuhan khusus dimana Pelabuhan Perikanan itu sendiri adalah pelabuhan yang digunakan untuk kapal-kapal penangkap dan pengangkutan ikan berlabuh dan bertolak serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Pangkalan Pendaratan Ikan (Tipe D) ditetapkan berdasarkan kriteria teknis yaitu melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan pedalaman dan perairan kepulauan, memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 3 GT, Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam minus 2 m, mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 60 GT kapal perikanan sekaligus. Pelabuhan Perikanan Pantai (Tipe C) ditetapkan berdasarkan kriteria teknis yaitu melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut territorial, memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 10 GT, panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 2 m, mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 300 GT kapal perikanan sekaligus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor fungsi dan fasilitas PPI Pasongsongan berupa penilaian kepentingan, kepuasan dan efisiensi oleh pengguna jasa PPI yang dianggap menghambat optimalisasi PPI dalam menunjang peningkatannya menjadi PPP dan untuk mengetahui arahan strategi peningkatan Pangkalan Pendaratan Ikan menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai di PPI Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang pelaksanaannya dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif dengan cara survei terhadap responden yang terkait dengan Pengelolaan PPI di Pasongsongan yang dilakukan dengan menggunakan analisis Strength, Weaknesses, Opportunity, and Threats (SWOT), dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian didapat beberapa kesimpulan yaitu strateegi peningkatan status Pangkalan Pendaratan Ikan diperoleh pada kuadran 1 (Strategi S – O) yaitu menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang ada sehingga strategi yang digunakan adalah pemanfaatan fasilitas pelabuhan secara maksimal agar dapat menampung, mengolah dan mendistribusikan lebih banyak hasil tangkapan, memperluas area fishing ground, memperluas pemasaran dan distribusi hasil tangkapan, dan memberdayakan masyarakat pesisir untuk pengembangan usaha alternatif perikanan. Sedangkan hasil dari metode analisis AHP dalam Prioritas kebijakan peningkatan status pelabuhan menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai diperoleh hasil yaitu: Melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama, Faktor ekonomi sebagai modal utama dalam pengelolaan perikanan tangkap, menggunakan strategi Penambahan Lahan Pelabuhan (PLP) sebagai strategi utam