Efektifitas Penggunaan Bioflok Terhadap Pengurangan Pakan Ikan Mas (Cyprinus carpio L)

Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Budidaya ikan Mas secara intensif sering membawa dampak yang kurang baik terhadap kualitas air dan dapat menimbulkan penyakit. Penurunan kualitas air biasanya disebabkan karena adanya tambahan nitrogen yang berasal dari pakan, pupuk maupun bahan lain yang masuk terbawa air. Salah satu teknologi yang mampu untuk mengatasi masalah limbah budidaya adalah teknologi bioflok yang saat ini sudah dapat diterapkan pada budidaya ikan air tawar. Teknologi bioflok mampu mengatasi masalah limbah budidaya, meningkatkan produktivitas budidaya dengan nilai SR yang tinggi dan FCR yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pakan yang efisien dalam penerapan budidaya ikan Mas sistem bioflok. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24September-22Oktober 2013 bertempat di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap menggunakan 4 perlakuan, 1 kontrol dan 3 kali ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu pengurangan pakan 10%, 20%, 30% dan 40%, sedangkan untuk kontrol yaitu tanpa adanya pengurangan pakan. Hasil analisis nilai kelulushidupan, pertumbuhan dan laju pertumbuhan harian menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata. Artinya antar tiap perlakuan pengurangan pakan tidak memberikan pengaruh pada parameter nilai tersebut. Dengan demikian penumbuhan bakteri bioflok dalam suatu sistem budidaya dapat dimanfaatkan secara baik oleh organisme budidaya. Selain untuk memperbaiki kualias air budidaya, bakteri bioflok juga dapat digunakan sebagai pakan untuk ikan dengan kandungan protein yang sesuai untuk ikan jenis herbivora maupun karnivora. Untuk hasil analisis nilai rasio konversi pakan (FCR) diketahui bahwa nilainya berbeda nyata. Nilai FCR pada perlakuan tanpa pengurangan jumlah pakan berbeda nyata nilainya dengan pengurangan pakan 40%. Pada perlakuan tanpa pengurangan jumlah pakan nilai FCR yang diperoleh sebesar 1,06 sedangkan pada pengurangan pakan 40% yaitu sebesar 0,79%. Nilai FCR yang diperoleh semakin menurun seiring dengan adanya pengurangan jumlah pakan yang telah dilakukan. Rendahnya nilai FCR yang diperoleh dalam penelitian ini disebabkan ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang berada pada sistem bioflok mampu untuk memanfaatkan bakteri bioflok yang telah tumbuh disana. Bakteri bioflok yang dimanfaatkan oleh ikan tersebut mampu untuk memenuhi kurangnya jumlah pakan yang diberikan pada tiap-tiap perlakuan. Pengukuran parameter kualiatas air yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai kualitas air dalam sistem bioflok masih dalam batasan yang dapat ditoleransi oleh ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi bioflok efektif untuk diterapkan pada budidaya ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Penggunaan teknologi bioflok mampu untuk mengurangi jumlah pakan sampai dengan 40%. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan agar melakukan penghitungan total biomassa bakteri yang ada dalam sistem bioflok