Analisis Kecepatan Melingkar Purse Seiner Saat Setting Terhadap Hasil Tangkapan Di Perairan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.

Potensi sumberdaya perikanan di kecamatan Camplong sebagian besar adalah jenis ikan pelagis yang hidupnya suka bergerombol. Diantaranya ikan selar (caranx leptolepis), ikan layang (decapterus russelli), ikan tengiri (scomberomorus commersoni) dan lain sebagainya. Untuk memperoleh jenisjenis ikan tersebut nelayan di Kecamatan Camplong menggunakan alat tangkap purse seine. Purse Seine disebut juga dengan pukat cincin karena dilengkapi dengan cincin dan terdapat tali kerut yang dilalukan didalamnya. Fungsi tali kerut sangat penting saat pengoperasian jaring, karena adanya tali kerut jaring yang awalnya tidak berkantong akan membentuk seperti kantong pada akhir penangkapan. Dalam pengoperasian Purse Seine ada dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah setting dan hauling, sedangkan eksternal adalah pengaruh cahaya. Dari faktor-faktor tersebut penulis melakukan penelitian tentang analisis kecapatan melingkar Purse Seiner saat setting terhadap hasil tangkapan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kecepatan melingkar Purse Seiner terhadap hasil tangkapan? Apakah terdapat perbedaan rata-rata antara kecepatan melingkar Purse Seiner terhadap hasil tangkapan?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan melingkar Purse Seiner terhadap hasil tangkapan dan untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara kecepatan melingkar Purse Seiner terhadap hasil tangkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan keadaan lapang secara sistematis dengan fakta-fakta dan data yang saling berhubungan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada dua macam yakni data primer antara lain, wawancara, observasi dan partisipasi aktif, kemudian data sekunder yakni data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh kecepatan melingkar Purse Seiner saat setting terhadap hasil tangkapan. Hal ini dapat dilihat dengan cara membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau sebaliknya. Berdasarkan Ftabel terlihat Fhitung = 413,2033 > Ftabel = 4,41, maka H0 ditolak atau perlakuan dapat diterima. Kemudian pada uji t memberikan nilai thitung sebesar 9,706, sedangkan ttabel dengan derajat bebas sebesar 18 = 1,734. Perbandingan menunjukkan bahwa thitung > ttabel = (9,706 > 1,734). Dari hasil perhitungan menggunakan uji t dengan menggunakan α = 0,05 sebesar 95 % menunjukkan bahwa H0 ditolak artinya ada perbedaan rata-rata hasil tangkapan yang signifikan antara dua perlakuan antara X1 (kecepatan kapal antara 7,0 – 8,0 knot) dengan X2 (kecepatan kapal antara 6,0 – 6,9 knot)