Perencanaan Pengembangan Usaha Otak-otak Bandeng (Chanos chanos) Milik Ibu Suwartin di Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2014 di usaha otak-otak bandeng, Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui kondisi terkini dari usaha otak-otak bandeng dilihat dari aspek teknis, manajemen, pemasaran, dan kelayakan finansiil di Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2) Mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha otak-otak bandeng dengan menggunakan analisis SWOT di Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.3) Menentukan perencanaan strategi pengembangan usaha Otak-Otak Bandeng di Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur., dan 4) Menyusun perencanaan pengembangan finansiil usaha otak-otak bandeng di Kelurahan Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Aspek teknis dalam pembuatan otak-otak bandeng meliputi tahap persiapan alat dan bahan, proses membersihkan dan mengeluarkan daging ikan bandeng, proses menghaluskan bumbu dan daging ikan bandeng, proses membuat adonan otak-otak bandeng, dan proses pengukusan otak-otak bandeng hingga penggorengan. Cara promosi dalam penjualan otak-otak bandeng masih sangat sederhana dan belum menggunakan media promosi yang luas hanya pemberitahuannya dari konsumen ke konsumen. Saluran pemasaran otak-otak bandeng tersebut disalurkan dari produsen langsung ke konsumen, tanpa melalui perantara. Lokasi penjualan otak-otak bandeng yang dilakukan masih kurang luas, penjualan masih melalui pemesanan. Harga satu kilogram otak-otak bandeng Rp. 75.000,-. Hasil analisis finansiil jangka pendek dalam waktu 1 tahun meliputi permodalan sebesar Rp 17.115.400,- dengan rincian modal tetap sebesar Rp 4.107.000,-, dan modal lancar sebesar Rp 13.008.400,-. Total penerimaan sebesar Rp 28.125.000,-, keuntungan Rp. 11.037.433,-, RC Ratio 1,64 % , rentabilitas 65 %. Dengan demikian usaha otak-otak bandeng ini menguntungkan untuk dijalankan. Analisis SWOT meliputi faktor internal, faktor eksternal analisis matrik SWOT dan Strategi pengembangan. Dalam matrik SWOT didapatkan hasil bahwa grand strategy pada posisi (x,y) pada kuadran I yaitu strategi agresif. Hal ini disebabkan karena peluang (opportunitities) dengan kekuatan (strength) berpengaruh dominan dibandingkan dengan kelemahan (weakness) serta ancaman (threat). Strategi pengembangan dari usaha otak-otak bandeng meliputi meningkatkan kerjasama untuk pengembangan usaha lebih lanjut, untuk pengembangan usaha kedepannya, dikarenakan akan membantu dalam proses produksi serta perluasan usaha dan pemasaran otak-otak bandeng. Strategi yang kedua yaitu meningkatkan pengemasan demi kemajuan usaha. Dengan menambahkan identitas produk di kemasan otak-otak bandeng sangatlah 7 penting, agar konsumen lebih mudah mengenali produk, serta akan lebih membantu dalam hal pemasaran otak-otak bandeng. Perencanaan pengembangan finansiil usaha otak-otak bandeng dengan menggunakan analisis finansiil jangka panjang dengan penambahan investasi sebesar Rp. 3.273.410,- dengan net present value (NPV) sebesar Rp 47.328.360, net benefit cost ratio (Net B/C) sebesar 12,20 , internal rate of return (IRR) sebesar 205 % dan payback period (PP) waktu pengembalian modal sekitar 0,60 tahun dengan demikian usaha otak-otak bandeng ini menguntungkan untuk dijalankan. Saran yang diberikan peneliti untuk pengembangan usaha otak-otak bandeng yaitu perlu adanya peningkatan teknologi yang digunakan dalam pembuatan otak-otak bandeng, Perlu adanya perluasan tempat usaha serta menambah tenaga kerja, dan diperlukan adanya kemasan baru yang dilengkapi dengan identitas produk, agar membantu kegiatan promosi, pemilik usaha sebaiknya menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti rumah makan, supermarket atau pusat oleh-oleh agar dapat membantu pengembangan usaha otak-otak bandeng