Strategi Pengelolaan Kawasan Ekowisata Bahari Melalui Pendekatan Daya Dukung Kawasan Dan Kesesuaian Area Wisata Di Pulau Harapan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

Meningkatnya kunjungan wisata ke Pulau Harapan membawa dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat, namun disisi lain juga mengancam keberadaan ekosistem yang menjadi daya tarik wisata itu sendiri, khususnya terumbu karang. Untuk menekan terjadinya hal tersebut, maka dilakukan perhitungan mengenai daya dukung dan kesesuaian kegiatan snorkeling yang dapat mengatur jumlah pengunjung yang dapat ditolerir oleh kawasan dan selanjutnya dibuat strategi pengelolaan yang tepat. Penelitian ini dilakukan di wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) II Pulau Harapan dan bertempat di 4 lokasi kegiatan wisata snorkeling di 4 pulau, yaitu Pulau Bulat, Pulau Bira Besar, Pulau Perak dan Pulau Sepa Besar. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar daya dukung kawasan dan kesesuaian area wisata snorkeling serta merumuskan strategi pengelolaan kawasan ekowisata bahari wilayah SPTN II Pulau Harapan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengumpulan data didapat dari data sekunder, pengukuran langsung, serta interpretasi citra satelit Landsat 8. Metode analisis data terhadap kesesuaian dan daya dukung kawasan mengacu pada Yulianda (2007), dan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk menentukan prioritas strategi alternatif yang dapat diterapkan di kawasan wilayah Pulau Harapan dengan mempertimbangkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang ada di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Bulat memiliki nilai Indeks Kesesuaian Wisata sebesar 73.7%, Pulau Bira Besar sebesar 64.9%, Pulau Perak sebesar 59.6% dan Pulau Sepa Besar sebesar 68.4%. Daya Dukung Kawasan di Pulau Bulat dengan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan snorkeling sebesar 1.14 ha dan dapat menampung 45 orang/trip. Pulau Bira Besar dengan luas area 24.67 dapat menampung 986 orang/trip, Pulau Perak dengan luas area 6.18 ha dapat menampung 247 orang/trip dan Pulau Sepa Besar dengan luas area 14.89 ha dapat menampung 595 orang/trip. Strategi pengelolaan ekowisata bahari yang dapat diterapkan di wilayah SPTN II Pulau Harapan yaitu Strategi pengelolaan yang dapat diterapkan dengan pemberian aturan masuk berwisata ke dalam kawasan Taman Nasional dengan memperhitungkan aspek daya dukung kawasan, melalui pemberlakuan batas dan jam aktivitas wisata serta menambah tarif masuk ke dalam kawasan khususnya ke lokasi dengan keanekaragaman hayati yang lebih tinggi, serta meningkatkan kesiapan penanganan untuk meminimalisir kemungkinan pencemaran yang terjadi melalui kegiatan monitoring secara berkala. Secara keseluruhan di 4 lokasi kegiatan wisata, berdasarkan Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan snorkeling berada dalam kategori S2 (cukup sesuai). Daya Dukung Kawasan di Pulau Bulat 45 orang/trip, Pulau Bira Besar 986 orang/trip, Pulau Perak 247 orang/trip dan Pulau Sepa Besar 595 orang/trip. Strategi pengelolaan yang dapat diterapkan dengan pemberian aturan masuk berwisata ke dalam kawasan Taman Nasional dengan memperhitungkan aspek daya dukung kawasan serta meningkatkan kesiapan penanganan untuk meminimalisir kemungkinan pencemaran yang terjadi