Analisis Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias Sp) Di Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Ikan lele merupakan salah satu komoditi unggulan perikanan darat saat ini, Perkembangan ikan lele saat ini telah berkembang pesat dan menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan karena ikan lele memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan komoditi perikanan lainya, yaitu memiliki pertumbuhan yang cepat, kandungan gizi yang cukup besar, serta pemeliharaan yang cukup mudah. Pengembangan usaha ikan lele dapat dilakukan mulai dari pembenihan sampai pembesaran. Setiap segmen usaha ikan lele sangat menguntungkan, selain untuk konsumsi lokal pasar ikan lele telah mencapai ekspor dan permintaanya pun cukup besar. Kabupaten Kediri merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar di Jawa Timur salah satunya adalah Kecamatan Badas karena di daerah ini merupakan sentra perikanan terutama pengahasil benih ikan terbesar di Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui kondisi sumber daya alam, manusia dan buatan di Kecamatan Badas, 2). mempelajari aspek teknis pada usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas, 3). Mempelajari pemasaran pada usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas, 4). Mengetahui manajemen pada usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas, 5). Mengetahui kelayakan finansial usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas, 6). Mengetahui bagaimana pengembangan usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 Februari – 18 Maret 2014 di Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan metode pengambilan sampel menggunakan metode survey , untuk teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh (semua populasi dijadikan sampel) hal ini dikarenakan jumlah populasi kurang dari 30 orang. Jenis sumber data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka. Analisa data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sumber daya yang mendukung kegiatan usaha perikanan di Kecamatan Badas meliputi sumber daya alam, yaitu tersedianya benih ikan lele, lingkungan yang bersih dan terjaga, ketersedian air yang melimpah, dan memiliki lahan yang subur. Sumber daya manusia, yaitu masyarakat di Kecamatan Badas memiliki pengalaman yang baik dalam menjalankan usaha perikanan. Sumber daya buatan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang baik seperti transportasi yang memadai dan peralatan budidaya yang mendukung, jalan raya yang bagus, kolam budidaya yang memadai (beton, terpal), pakan dan obat – obatan untuk keperluan budidaya. Aspek teknis pada usaha pembesaran ikan lele ini meliputi pembersihan dan pengeringan kolam, pengisian air, penebaran ikan lele, pemberian pakan, pergantian air kolam, pencegahan dan pencegahan/penanggulangan penyakit dan pemanenan ikan lele. Aspek pemasaran pada usaha pembesaran ikan lele ini meliputi strategi pemasaran yaitu menetapkan segmentasi pasar produk ikan lele adalah untuk 6 semua kalangan masyarakat, penentuan target pasar produk ikan lele ini adalah pasar lokal di Kabupaten Kediri maupun luar Kabupaten Kediri, untuk posisi produk ikan lele ini adalah di pasar tradisional dan untuk deferensiasi produk ikan lele ini belum dilakukan secara baik karena pembudidaya hanya menghasilkan produk ikan lele segar. Saluran pemasaran pada produk ikan lele ini di mulai dari produsen (pembudidaya), disalurkan ke pedagang pengepul, selanjutnya disalurkan ke pedagang pengecer, kemudian disalurkan ke konsumen (rumah tangga/rumah makan). Aspek manajemen pada usaha pembesaran ikan lele ini dilakukan secara sederhana, aspek manajemen usaha ini yang meliputi perencanaan yang dilakukan secara sederhana. Pengorganisasian pada usaha ini hanya pembagian tugas secara langsung oleh pemilik kepada pekerjanya. Pengarahan pada usaha ini pemilik memberikan pengarahan terhadap pekerja pada saat melaksanakan pekerjaanya dengan memberikan pengarahan secara jelas dan perkataan yang tidak menyakitkan hati pekerjanya. Pengawasan pada usaha ini dilakukan oleh pemilik sendiri, yaitu melakukan pengawasan secara langsung terhadap pekerja agar dapat mengetahui bagaimana kualitas pekerjanya serta sebagai bahan evaluasi untuk usahanya. Aspek finansial pada usaha ini meliputi finansial jangka pendek dan jangka panjang. Pada usaha ini diperoleh hasil dari analisis finansial jangka pendek selama satu tahun dan finansial jangka panjang selama sepuluh tahun pada usaha pembesaran ikan lele berdasarkan jenis kolam yang digunakan adalah sebagai berikut untuk jenis kolam beton diperoleh keuntungan sebesar Rp. 181.298.620, R/C 1,47, Rentabilitas 47%, BEP sales Rp. 62.282.458 dan BEP unit 4.614 kg. Untuk analisis finansial jangka panjang diperoleh NPV sebesar Rp.932.558.641, Net B/C 6,05, IRR 108% dan PP 1,03 tahun. Sedangkan untuk jenis kolam terpal diperoleh keuntungan sebesar Rp. 74.698.500, R/C 1,48, Rentabilitas 48%, BEP sales Rp. 13.714.363 dan BEP unit 1.061 kg. Untuk analisis finansial jangka panjang diperoleh NPV sebesar Rp.415.554.289, Net B/C 31,84, IRR 570 % dan PP 0,20 tahun. Analisis SWOT pada usaha pembesaran ikan lele ini meliputi faktor strategi internal dan eksternal. Dalam analisis diagram SWOT di dapatkan usaha ini terletak pada kuadran 1 yaitu strategi agresif. Untuk strategi pengembangan yang dilakukan adalah menggunakan strategi SO (stenghts opportunity), yaitu memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan jumlah produksi ikan lele, memperluas daerah pemasaran, meningkatkan kualitas produk ikan lele, memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal dalam rangka untuk pengembangan usaha pembesaran ikan lele di Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur