Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang-Nusa Tenggara Timur.

Pelabuhan perikanan pantai Kupang memiliki peranan strategis dalam pengembangan perikanan dan kelautan, yaitu sebagai pusat atau sentral kegiatan perikanan laut. Pelabuhan perikanan pantai Kupang selain merupakan penghubung antara nelayan dengan pengguna-pengguna hasil tangkapan, baik pengguna langsung maupun tak langsung seperti: pedagang, pabrik pengolah, rumah makan dan lain-lain, juga merupakan tempat berinteraksinya berbagai kepentingan masyarakat yang bertempat di sekitar pelabuhan perikanan pantai Kupang. Berfungsinya dengan baik sebuah pelabuhan perikanan pantai merupakan titik temu (terminal point) yang menguntungkan antara kegiatan ekonomi di laut dengan kegiatan ekonomi di darat. Keberhasilan dalam pembangunan dan pengelolaan suatu pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan serta optimalisasi dalam operasionalnya merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan perikanan tangkap. Hal ini dapat menimbulkan dampak pengganda (multiplier effects) bagi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya yang pada giliranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selain itu pengembangan dan pembangunan pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan dapat memajukan ekonomi di suatu wilayah dan sekaligus dapat meningkatkan penerimaan negara dan Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kupang – Nusa Tenggara Timur pada bulan Maret 2014. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi apa saja yang bisa dikembangkan di PPP Kupang, mengetahui isu dan permasalahan yang terjadi di PPP Kupang serta menentukan strategi dalam mengembangkan PPP Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam metode deskritif ini digunakan metode survey dimana metode ini dilakukan terhadap sejumlah sampel yang diharapkan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan keputusan dan perencanaaan dimasa yang akan datang. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dan QSPM. Dari hasil matriks SWOT masing-masing faktor, baik faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman), didapatkan hasil dengan total nilai masing-masing sebagai berikut: kekuatan (1,472), kelemahan (1,463), peluang (1,576) dan ancaman (1,424). Berdasarkan matriks IFAS, diketahui nilai variabel kekuatan sebesar 1,472 dan untuk variabel kelemahan sebesar 1,463. Hal ini berarti nilai variabel kekuatan lebih besar dibandingkan dengan nilai variabel kelemahan, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan Pelabuhan Perikanan Kupang variabel kekuatan lebih berpengaruh dibandingkan dengan variabel kelemahan. Nilai untuk variabel peluang berdasarkan matriks EFAS, didapatkan nilai sebesar 1,576 dan untuk variabel ancaman sebesar 1,424. Hal ini berarti nilai variabel peluang lebih besar dibandingkan dengan nilai variabel ancaman sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang variabel peluang lebih berpengaruh dibanding dengan variabel ancaman. Setelah diketahui hasil dari matriks SWOT dilakukan analisa matriks Grand Strategi untuk mencari nilai x dan y. Nilai x yang didapat adalah 0,0045 dan nilai y sebesar 0,076. Hasil yang diperoleh dari analisa matriks grand strategi ini adalah PPP Kupang berada pada kuadran 1, yang berarti menentukan strategi pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan di Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan Kupang, berarti strategi S (strenght/kekuatan) dan O (opportunity/Peluang) atau kekuatan yang mendukung adanya suatu peluang sangat berguna untuk pengambilan suatu strategi kebijakan. Dengan kata lain strategi ini mampu digunakan untuk menunjang kebijakan pertumbuhan yang lebih agresif (Growth Oriented Strategy). Strategi SO yang dapat diterapkan dalam pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang antara lain peningkatan SDM tnaga ahli dan jumlah pegawai dalam pengembangan PPP, pemanfaatan lahan untuk pengembangan sarana dan fasilitas PPP, penambahan unit kapal perikanan dengan kapasitas yang lebih besar dan alat tangkap yang lebih canggih serta ramah lingkungan, peningkatan SDM dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya hasil perikanan laut,meningkatkan pendistribusian hasil tangkapan, peningkatan akses jalan menuju pelabuhan dari kota dan mengadakan pelatihan dan sosialisai tentang pengolahan hasil perikanan