Efisiensi teknis usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang di kabupaten lamongan jawa timur : pendekatan Stochastic Frontier analysis (SFA).

Keberlanjutan dari suatu usaha dapat dilihat dari tingkat efisiensi dalam proses produksinya. Penggunakan kombinasi faktor-faktor produksi yang tepat akan dapat meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penghasilan. Nelayan Kabupaten Lamongan pada umumnya skala kecil dan sangat menggantungkan hidupnya pada usaha penangkapan ikan. Alokasi penggunaan input pada usaha penangkapan ikan oleh nelayan nampaknya masih sering diperkirakan menurut pengalaman dan berdasarkan informasi nelayan lain yang berdampak inefisiensi. Research question yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat efisiensi teknis dari usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang di Kabupaten Lamongan?” Tujuan penelitian ini yaitu: 1).Mengidentifikasi karakeristik sosial ekonomi dari nelayan payang di Kabupaten Lamongan, 2).Mengidentifikasi karakteristik usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang di Kabupaten Lamongan, 3).Menganalisis tingkat efisiensi teknis usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang Penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan februari di Desa weru Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah nelayan payang dipesisir Desa Weru sebanyak 35 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling menggunakan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Dalam penelitian ini fungsi produksi frontier diestimasi dengan program statistic Limited Dependend (LIMDEP N-Logit v.3). Pendugaan parameter fungsi produksi stochastic frontier dilakukan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) untuk memberikan gambaran kinerja terbaik (best Practice) dari usaha penangkapan ikan di daerah penelitian. Pendugaan fungsi produksi diperoleh dari data jumlah produksi nelayan payang, penggunaan ABK, bahan bakar minyak, dan perbekalan yang digunakan oleh nelayan payang dalam satu kali proses produksi. Hasil analisis menunjukan bahwa variasi kesalahan acak yang dihasilkan dari model lebih besar dipengaruhi inefisiensi teknis (??? = 0,0034) dari pada pengaruh faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol oleh nelayan (??? = 0,0000), seperti cuaca, musim penangkapan. Total variasi dari kesalahan acak yang disebabkan oleh inefisiensi dapat dilihat dari parameter ?=(???/??). Hasil analisis menunjukkan bahwa 98% (? =0,98) kesalahan acak yang dihasilkan oleh model disebabkan oleh inefisiensi yang terjadi dalam proses produksi usaha penangkapan. Tingkat efisiensi teknis usaha penangkapan ikan nelayan payang di Kabupaten Lamongan rata-rata nilai efisiensi teknis sebesar 0,87 (87%) dengan tingkat efisiensi usaha penangkapan berkisar 0,77 sampai dengan 0,90. Nelayan payang dilokasi penelitian (83%) memiliki nilai efisiensi yang cukup tinggi antara 0,80 – 0,89. Perbedan tingkat efisiensi diantara nelayan payang mengindikasikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat v mempengaruhi inefisiensi teknis dalam usaha penangkapan didaerah penelitian diduga berasal dari internal nelayan (Umur, pengalamandan tingkat pendidikan) dan faktor eksternal (jenis perahu, cuaca dan musim). Efisiensi dalam produksi usaha penangkapan diantara nelayan memungkinkan untuk ditingkatkan sebesar 13% dengan penggunaan input dan tingkat teknologi yang ada, hal ini dapat pula dikatakan bahwa nilai inefisiensi sebesar 13%