Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Terhadap Hematologi Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

Sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi Indonesia merupakan salah satu Negara produsen ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh masyarkat dalam maupun luar negeri. Salah satu komoditas ikan hias air tawar yang mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya adalah ikan mas ( C. carpio ). Permasalahan terjadi ketika budidaya ikan koi dilakukan secara intensif maka kualitas lingkungan akan menurun yang dapat mengakibatkan system ketahanan tubuh ikan koi melemah. Salah satu bakteri yang menyerang ikan mas terutama pada fase benih adalah Aeromonas spp. Untuk mencegah petani mengalami kerugian akibat serangan bakteri pathogen maka pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunkan antibiotic danobat-obatan herbal. Daun kemangi merupakan salah satutumbuhan alam yang banyak tersedia dan mudah diperoleh di Asia seperti di Indonesia. Beberapa penelitian terhadap kemangi, menunjukkan bahwa daun kemangi berkhasiat sebagai antifertility , anticancer , antidiabetic , antifungal , antimicrobial , analgesic dan berbagai manfaat lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun kemangi ( O. sanctum L. ) terhadap hematologyi ikan mas ( C.carpio ) yang sehat dan diinfeksi A. hydrophila . Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan dan Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari-April 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat dengan satu (lebih) variable pada satu (lebih) kelompok eksperimen dan membandingkannya dengan kelompok lain. Hasil dari peneltian ini adalah jumlah eritrosit ikan mas pada perlakuan A (50 ppm) adalah 151,9 x 105 sel/mm3, B (150 ppm) adalah 158,1 x 105sel/mm3, C (250 ppm) adalah 194,57 105 sel/mm3dan D (350 ppm) adalah 201 x 105 sel/mm3. Jumlah leukosit pada ikan mas pada perlakuan A (50 ppm) adalah 17,84 x 103 sel/mm3, B (150 ppm) adalah 8, 59 x 103 sel/mm3, C (250 ppm) adalah 9,77 x 103 sel/mm3 dan D (350 ppm) adalah 8,80 x 103 sel/mm3. Rata-rata peresentase neutrofil pada perlakuan A (50 ppm) yaitu 13%, B (150 ppm) yaitu 7%, C (250 ppm) yaitu 4,7% dan D (450 ppm) yaitu 5%. Jumlah monosit ikan mas pada perlakuan A (50 ppm) adalah 22%, B (150 ppm) adalah 11,7%, C (250 ppm) adalah 8,3% dan D (450 ppm) adalah 12%. Jumlah limfosit ikan mas pada perlakuan A (50 ppm) yaitu 81%, B (150 ppm) yaitu 39%, C (250 ppm) yaitu 54% dan D (450 ppm) yairu 64%. Selama penelitian kisaran suhu sebesar 24-26,80C, pH sebesar 6,32-8,45 dan DO sebesar 5,02-7,52 mg/l, dan kisaran tersebut masih dapat dikatakan normal. Saran yang dapat diberikan adalah perlu diketahui dosis pemberian ekstrak daun kemangi ( O. sanctum L. ) yang lebih optimal, dan disarankan untukmelakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal ekstrak daun kemangi ( O. sanctum L. ) untuk pengobatan ikan mas yang diinfeksi A.hydrophila . Serta dilakukan penelitian parameter hematologi lain yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk pemeriksaan hematologis