Studi Karakteristik Perairan Pelabuhan Dan Hubungannya Dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan terbesar ke dua di Indonesia memiliki berbagai aktifitas kegiatan yang dimungkinkan membawa dampak terhadap perubahan ekosistem perairan laut sekitarnya khususnya bentos. Bentos sebagai organisme yang hidup di dasar perairan dapat digunakan untuk menduga pencemaran suatu perairan dengan pendekatan ekologi. Struktur Komunitas makrozoobentos merupakan salah satu pendekatan ekologi yang juga berguna sebagai indikator untuk mengetahui kualitas perairan. Minyak dan lemak, fenol dan logam berat tembaga (Cu) serta timbal (Pb) sangat berbahaya karena memiliki kandungan racun, bersifat tahan lama di perairan dan merupakan karsinogenik. Kualitas perairan yang tidak baik akibat masuknya minyak dan lemak, logam berat dan fenol secara berlebihan akan mengakibatkan penurunan karakteristik pelabuhan. Karakteristik pelabuhan dapat dilihat melalui indikator pengukuran parameter dasar perairan, namun hal itu belum dapat dijadikan sebagai acuan karakteristik perairan sehingga perlu dibandingkan dengan baku mutu. Baku mutu yang digunakan yaitu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran 1. Hasil perbandingan parameter dasar perairan dengan baku mutu yang dijadikan acuan karakteristik perairan pelabuhan. Makrozoobentos sebagai organisme yang dikhawatirkan mengalami dampak penurunan kualitas perairan di hitung kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansinya dalam struktur komunitas untuk selanjutnya diteliti hubungannya dengan karakteristik perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik perairan pelabuhan, mengetahui struktur komunitas makrozoobentos dan mengetahui hubungan karakteristik perairan pelabuhan dengan struktur komunitas makrozoobentos di perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Metode analisis data penelitian menggunakan uji statistik regresi korelasi. Hasil pengukuran karakteristik perairan pelabuhan dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah selanjutnya dihubungkan dengan struktur komunitas makrozoobentos meliputi kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Hasil perbandingan karakteristik perairan dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran 1 disimpulkan perairan pelabuhan Tanjung Perak tergolong baik. Struktur komunitas makrozoobentos di perairan Pelabuhan Tanjung Perak diperoleh 3 kelas yaitu gastropoda, bivalvia dan bracyura dengan keseragaman dan dominansi tergolong tinggi dan keanekaragaman yang tergolong rendah. Hasil analisa hubungan karakteristik perairan dengan struktur komunitas makrozoobentos menunjukkan hubungan korelasi kuat dengan arah korelasi negatif atau hubungan berlawanan dengan parameter signifikan TSS, DO dan salinitas