Analisis Strategi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan Kabupaten Jembrana Bali

Indonesia memiliki tingkat keragaman yang tinggi, biota, kekayaan alam, hingga budaya dan masyarakatnya. Di tangan pemimpin yang bijaksana, keanekaragaman menjadi kelebihan dan peluang tapi jika keanekaragaman tersebut salah mengelolanya maka akan menjadi sebuah ancaman yang mengakibatkan kerugian. Perencanaan Strategis adalah Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi suatu perusahaan dengan mengetahui kekuatan-kekuatan internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dan kekuatan–kekuatan eksternal perusahaan (ancaman dan peluang). Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Tujuan dari penelitian ini, pertama, Mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan.Kedua Menganalisa skenario pengelolaan yang optimal. Ketiga Merumuskan arahan strategi pengelolaan PPN Pengambengan. Penelitian ini dilaksanakan di PPN Pengambengan, Kabupaten Jembrana Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data: primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi pasif, wawancara, partisipasi langsung dan studi pustaka. Matiks SWOT (Streghts, Weaknes, Opportunies, Threats) merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Dengan mengetahui hal tersebut pemimpin dapat menetukan sebuah arahan strategi suatu organisisasi. QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix) adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan critical success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi, secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Berdasarkan matiriks IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) didapatkan hasil variabel kekuatan (1,333) lebih kecil dari pada kelemahan (1,529). EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) variabel peluang (1,336) lebih kecil dari ancaman (1,406). Hasil analisis SWOT, mengarahkan PPN Pengambengan menggunakan strategi SO (Weaknesses-Threats) Strategi ini merupakan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Hasil matriks grand strategy memposisikan PPN Pengambengan pada kuadran 4, dengan nilai sumbu x = -0,098 dan y =-0,035. Analisa ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dengan cara meminimalkan kelamahan yang ada serta menghindari ancaman. Dari hasil Analisa QSPM didapatkan hasil bahwa jumlah dari TAS dari Institutional Development lebih besar daripada jumlah TAS dari Environment Policy, yang berarti untuk merekomendasikan strategi pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan dan optimal di PPN Pengambengan, strategi yang harus diimplementasikan terlebih dahulu adalah perkembangan dari Pengelola Pelabuhan dan Usaha Perikanan sekitar (Institutional Development) dan dilakukan penggabungan kebijakan (Environmental Policy) secara terpadu bagi masyarakat lokal di sekitar Pesisir dan PPN Pengambengan