Potensi Khamir Laut Untuk Mereduksi Konsentrasi Senyawa Amonia (Nh3) Pada Media Dengan Salinitas Yang Berbeda

Amonia (Nh3) Merupakan Salah Satu Senyawa Nitrogen Yang Berada Diperairan. Jumlahnya Yang Berlebihan Dapat Menyebabkan Beberapa Masalah Yang Terjadi Di Perairan Seperti Eutrofikasi, Kematian Dari Beberapa Organisme Seperti Ikan Dan Tumbuhan Air. Sumber Terbesar Dari Senyawa Amonia (Nh3) Berasal Dari Industri Pupuk, Limbah Pertanian Dan Perikanan Budidaya Dan Lain Sebagainya. Salah Satu Upaya Dalam Penangan Masalah Yang Timbul Akibat Amonia (Nh3) Ialah Melalui Proses Bioremediasi. Bioremediasi Sendiri Merupakan Salah Satu Cabang Bioteknologi Lingkungan Yang Berperan Pada Penanganan Masalah Pencemaran Dengan Menggunakan Proses Biologis. Penelitian Ini Menggunakan Mikroorganisme Jenis Khamir Laut Yang Diiolasi Dari Malang Selatan Sebagai Agen Bioremediator Dalam Proses Bioremediasi Amonia (Nh3). Hal Ini Menarik Untuk Dikaji Karena Bioremediasi Secara Umum Memakai Bakteri Dan Fitoplankton Sebagai Agen Bioremediator Dan Pada Penelitian Ini Menggunakan Khamir Laut Yang Merupakan Hal Yang Baru Dalam Proses Bioremediasi Amonia (Nh3). Tujuan Penelitian Ini Ialah Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Khamir Laut Terhadap Proses Bioremediasi Amonia (Nh3) Dengan Media Perlakuan Yang Berbeda (Salinitas < 15 Ppt, 15 – 25 Ppt Dan > 25 Ppt). Metode Penelitian Ini Ialah Eksperimental Dengan Menggunakan 3 Perlakuan (Air Laut, Air Payau Dan Air Tawar), 3 Kali Pengulangan Dan 1 Kontrol. Tahapan Penelitan Ini Yang Pertama Ialah Isolasi Khamir Laut Dengan Menggunakan Media Padat Dan Cair. Kedua Ialah Pembuatan Kurva Pertumbuhan Khamir Laut Dengan Mengamati Nilai Kekeruhan ( Turbidity ) Dengan Menggunakan Turbidimeter. Tahapan Selanjutnya Ialah Dengan Melakukan Proses Bioremediasi Amonia (Nh3) Dengan Isolat Khamir Laut. Pada Tahapan Penelitian Selanjutnya Ialah Melakukan Pengukuran Nilai Amonia (Nh3) Serta Dilakukan Pengukuran Serta Pengamatan Ph, Bau, Uap Air Dan Sel Khamir Laut Sebelum Dan Sesudah Proses Bioremediasi. Hasil Dari Penelitian Menunjukkan Bahwa Dari Hasil Isolasi Tumbuh 2 Jenis Jamur Yaitu Khamir Laut Dan Kapang. Khamir Laut Yang Diisolasi Dan Selanjutnya Ditumbuhkan Pada Media Cair Diukur Nilai Kekeruhan Menunjukkan Bahwa Pada Hari 1 Nilai Kekeruhan 3,3 Ntu (Fase Adaptasi), Hari Kedua 40 Ntu, Hari Ketiga 95 Ntu (Fase Logaritmik), Hari Keempat 55 Ntu (Fase Kematian) Dan Hari Kelima 37 Ntu. Konsentrasi Amonia (Nh3) Terjadi Penurunan Dengan Rata-Rata Pada Air Tawar 66,83 %, Air Payau 83,80 % Dan Air Laut 88,98 %. Nilai Ph Pada Masingmasing Media Berubah Menjadi Lebih Asam Hal Ini Berhubungan Dengan Fermentasi. Pada Media Dengan Salinitas < 15 Ppt Tidak Ditemukan Uap Air Dan Juga Bau Wangi, Media Dengan Salinitas 15 – 25 Ppt Tidak Ditemukan Uap Air Dan Ada Sedikit Bau Wangi Sedangkan Pada Media Dengan Salinitas > 25 Ppt Ditemukan Uap Air Dan Bau Wangi Yang Menyengat. Pengamatan Sel Khamir Laut Setelah Bioremediasi Ditunjukkan Pada Botol Perlakuan Ditemukan Endapan Putih Yang Menggumpal Sehingga Dilakukan Pengamatan Secara Mikroskopis Untuk Mengetahui Adanya Bentuk Biofilm. Berdasarkan Dari Hasil Penurunan Kadar Amonia (Nh3) Dilakukan Pengolahan Data Dengan Software Spss Statistic Versi 17. Hasil Pengolahan Data Menunjukkan Bahwa Tidak Ada Pengaruh Yang Nyata Terhadap Masing Masing Perlakuan Dengan Nilai Signifikan Sebesar 0,360 Atau Lebih Besar Dari Nilai Α Sebesar 0,050. Hal Ini Menunjukkan Khamir Laut Mampu Digunakan Sebagai Agen Bioremediasi Terhadap Amonia (Nh3) Pada Media Dengan Salinitas < 15 Ppt, 15 – 25 Ppt Dan > 25 Ppt Nilai Rata-Rata Presentase Penurunan Konsentrasi Amonia (Nh3) Pada Ketiga Media Sebesar 79,87 %