Analisis Pengembangan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau Kota Bontang Kalimantan Timur

Penelitian ini dilaksanakan di TPI Tanjung Limau Kota Bontang Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2013. Penelitian ini secara umum, bertujuan untuk mengetahui sarana dan prasarana Tempat Pendaratan Ikan Tanjung Limau, kelayakan teknis, kelayakan fungsional Tempat Pendaratan Ikan Tanjung Limau, dan mekanisme bongkar muat ikan dan mengetahui arahan strategi perencanaan pengembangan Tempat Pendaratan Ikan di PPI Tanjung Limau Metode penelitian yang digunakan adalah secara deskriptif terhadap data-data seputar pengembangan TPI Tanjung Limau dengan melibatkan komponen-komponen pengembangan pelabuhan perikanan, yaitu analisa Strenght, Weaknesses, Opportunity dan Thearts (SWOT).Menurut Rangkuti (2003), yang dimaksud Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu instansi/perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (thearth). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan dan kebijakan instansi/perusahaan. Sarana dan prasarana yang ada di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau Kota Bontang dikelompokkan menjadi tiga yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang. Beberapa fasilitas pokok yang dimiliki oleh Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau Kota Bontang adalah areal pelabuhan, Dermaga Tambat, Dermaga Bongkar, Kolam Labuh, Gedung TPI, Tangki Air dan Instalasi dan Jalan Kompleks. Beberapa fasilitas fungsional yang dimiliki oleh Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau Kota Bontang adalah Menara Pengawas, Box Penampungan Es, SPBN, Genset dan Instalasi, Rumah Genset, Pos Satpam, Toilet. Beberapa fasilitas penunjang yang dimiliki oleh Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau Kota Bontang adalah MCK, Radio Komunikasi SSB, Rambu Suar, Kantor Bersama, dan Koperasi. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode SWOT maka dapat di rumuskan pilihan strategi perencanaan pengembangan TPI Tanjung Limau. Dari analisa strategi didapatkan bahwa TPI Tanjung Limau memiliki posisi internal-eksternal pada titik (0.19 : 0.09), yaitu pada kuadran I. Pada kuadran tersebut dapat diartikan bahwa strategi yang cocok untuk TPI Tanjung Limau yaitu strategi agresif. Dengan kata lain, TPI Tanjung Limau memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growth oriented strategy). Hal tersebut disimpulkan oleh secara teknis TPI Tanjung Limau memenuhi kelayakan dan secara fungsional TPI Tanjung Limau juga layak. Sebaliknya masih ada beberapa masyarakat yang kebanyakan nelayan Tanjung Limau masih melakukan bongkar muat ikan dirumahnya masing-masing. Tahapan mekanisme bongkar muat ikan di TPI Tanjung Limau adalah kapal nelayan datang ke TPI Tanjung Limau dengan membawa hasil tangkapannya. Kemudian kapal nelayan merapat kedermaga TPI tanjung Limau. Setelah itu dilakukan bongkar ikan hasil tangkapan nelayan ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Tanjung Limau. Ikan dipisahkan terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya. Kemudian dilakukan prose penimbangan ikan dan dicatat atau didata terlebih dahulu hasil tangkapannya oleh punggawa atau pegawai TPI Tanjung Limau. Setelah dilakukan pendataan oleh punggawa maka para pengepul akan membeli hasil tangkapan ikan nelayan dan dijual ke pasar rawa indah TPI Tanjung Limau memiliki posisi internal-eksternal pada titik (0.19 : 0.09), yaitu pada kuadran I. Pada kuadran tersebut dapat diartikan bahwa strategi yang cocok untuk PPI Tanjung Limau yaitu strategi agresif. Dengan kata lain, TPI Tanjung Limau memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growth oriented strategy). Pada TPI Tanjung Limau strategi agresif ini akan difokuskan pada ketertiban, pelayanan dan keamanan yang perlu ditingkatkan dengan melihat potensi daya dukung masyarakat sekitar dan permintaan hasil perikanan yang tingg