Analisa Perilaku Ekonomi Nelayan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Sampingan Rumah Tangga Nelayan di Desa Tambak Rejo Kecamatan Wonoterto Kabupaten Blitar

Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota laiya yang hidup di dasar, kolam maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya. Kekayaan sumber daya tersebut menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak untuk memanfaatkan sumber daya alam dan berbagai instansi untuk meregulasi pemanfaatannya. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ekonomi nelayan yaitu perilaku produksi, curahan jam kerja dan pendapatan melaut, mengetahui jenis pekerjaan sampingan dan total pendapatan sampingan nelayan di daerah penelitian, menganalisa berapa besar kontribusi pendapatan sampingan terhadap pendapatan nelayan di daerah penelitian, menganalisis pengaruh faktor-faktor karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga nelayan dan jam kerja) terhadap pendapatan sampingan ne layan didaerah penelitian, desa Tambakrejo, Kecamatan Wonoterto, Kabupaten Blitar dilaksanakan pada tanggal 14 April sampai 26 Juli 2011. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Analisia data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, partisipasi langsung, dan dari studi literatur. Metode pengambilan sampel yaitu Purposive sampling. Analisa deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisa faktor-faktor karakteristik sosial ekonomi (umur,tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, jam kerja) terhadap pekerjaan sampingan. Sedangkan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui perilaku ekonomi nelayan (perilaku produksi dan curahan jam kerja), budaya masyarakat. Jenis-jenis pekerjaan sampingan dan kontribusinya terhadap pendapatan sampingan nelayan. Identitas dan karakteristik responden keluarga nelayan meliputi : umur nelayan, tingkat pendidikan nelayan, jumlah tanggungan keluarga, dan curahan jam kerja sampingan. Berdasarkan perilaku nelayan jam melaut biasanya dilakukan pada pukul 04.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB, pukul 10.00 WIB sampai 16.00 WIB, pukul 03.00 WIB sampai 07.00 WIB, dan 16.00 WIB sampai 06.00 WIB. Nelayan tidak melakukan aktifitas melaut pada bulan purnama. Dari 30 nelayan responden pendapatan utama berkisar antara Rp. 25.000/hari sampai Rp. 350.000/hari, dengan rata-rata penerimaan nelayan sebesar Rp. 68.000/hari. Dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga nelayan selain mengandalkan usaha dibidang penangkapan para rumah tangga nelayan melakukan strategi dengan melakukan pekerjaan sampingan yang terdiri dari peternak (ternak sapi, ayam dan kambing), pedagang (warung, pedagang ikan, pedagang kaki lima), buruh (buruh tani), petani (tani padi, jagung, kedelai dan pohong), yang terakhir adalah jasa. Dari kelima pekerjaan sampingan nelayan diperoleh total rata-rata pendapatan sampingan peternak adalah Rp. 30.660/hari, pedagang rata-rata penghasilan yaitu Rp. 53.330/hari, buruh rata-rata penghasilan 50.600/hari, petani rata-rata penghasilan adalah Rp. 45.166/hari dan jasa rata-rata penghasilan adalah Rp. 40.833. Kontribusi prosentase pendapatan sampingan rumah tangga nelayan yaitu 34,28 % sedangkan pendapatan utama nelayan sendiri sebesar 65,71%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sampingan < 50% maka pendapatan utama dikatakan besar. Karena pendapatan dari hasil kerja sampingan dipengaruhi oleh faktor-faktor independen yaitu umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan jumlah jam kerja sampingan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pekerjaan sampingan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan rumah tangga nelayan. Persentase diperoleh nilai tertinggi pada kontribusi pekerjaan sampingan sebagai petani dengan nilai persentase 48,31%, dilanjutkan dengan pekerjaan sebagai jasa sebesar 44,14%, berikutnya pekerjaan sampingan sebagai pedagang sebesar 43,83%, selanjutnya pekerjaan sampingan sebagai buruh sebesar 41,22% dan terakhir pekerjaan sampingan sebagai peternak dengan nilai persentase 23,62 %. Dari faktor-faktor karakteristik sosial ekonomi yang signifikan mempengaruhi pendapatan sampingan yaitu jam kerja. Karena semakin tingginya jam kerja maka tingkat pengalaman yang dimiliki oleh nelayan semakin berkembang maka tingkat kesadaran nelayan dalam memanfaatkan waktunya guna mencari hasil tambahan pendapatan semakin efektif sehingga pendapatan yang diperoleh semakin meningkat. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai bahan informasi dan pengalaman tentang pekerjaan utama nelayan yaitu melaut meliputi perilaku nelaya dan apa saja jenis pekerjaan sampingan nelayan yang dapat dilakukan juga bagaimana cara bersosial yang baik, bagi pemerintah khususnya daerah untuk memberikan perhatian yang lebih besar lagi pada nelayan khususnya nelayan kecil dan memberikan penyuluhan terhadap nelayan dalam pengembangan mata pencaharian sampingan yang berkelanjutan dan memberikan penyuluhan tentang penggunaan alat tangkap secara efektif dan efisien, bagi masyarakat nelayan dapat memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki untuk menambah kontribusi pendapatan untuk mengoptimalkan perekonomian rumah tangga nelayan