Evaluasi Tingkat Keberhasilan Penanaman Mangrove Rhizophora Mucronata Di Desa Kedawang Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Mangrove mrupakan ekosistem unik yang terletak pada zona pasang surut di daerah tropis maupun sub tropis. Pertumbuhan mangrove dipengaruhi oleh tempat tumbuh (substrat),salinitas, kuatnya arus dan ombak. Kondisi mangrove saat ini mengalami tekanan akibat pemanfaatan dan pengelolaannya yang kurang memperhatikan aspek kelestariannya, yang mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove dan degradasi lingkungan pantai. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka penting dikembangkan kegiatan penanaman. Kegiatan penanaman mangrove dikatakan berhasil bila mangrove tumbuh subur yang ditunjukkan daun-daun yang tampak hijau segar dan adanya pertumbuhan pucuk daun baru dan sebaliknya, kegiatan penanaman mangrove dikatakan gagal bila mangrove yang ditanam mati yang ditunjukkan oleh daun dan batang yang mengering atau menguning sebagian layu dan tidak menunjukkan adanya pucuk baru. Keberhasilan penanaman mangrove juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah substrat, pasang surut, kesesuaian jenis mangrove dan kondisi lingkungan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanaman maka perlu adanya suatu kegiatan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan penanaman mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi biofisik lahan mangrove dilihat dari kualitas air dan tanah, serta mengetahui tingkat keberhasilan penanaman mangrove di Desa Kedawang Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedawang Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan (IIP) pada bulan Juni. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data primer dikumpulkan melaui observasi dan pengamatan secara langsung, meliputi: tekstur tanah, pH tanah, bahan organik tanah, nitrat, fosfat, KTK, salinitas. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti yaitu melalui studi pustaka, wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan mangrove diwilayah tersebut, yang meliputi gambaran umum daerah/wilayah penelitian, pasang surut dan luas lahan. Hasil dari penelitian ini adalah presentase tingkat kelangsungan hidup mangrove sebesar 57,42%. Nilai salinitas berkisar antara 30-32 ppt. Untuk Tekstur tanah yaitu pasir, lempung berpasir dan lempung berdebu. Untuk nilai pH tanah berkisar antara 6,9-7,6. Kandungan bahan organik berkisar antara 0,11% - 2,38%. Kandungan nitrat berkisar antara 2,86-26,32 mg/kg. Kandungan fosfat berkisar antara 7,40-9,91 mg/kg. Nilai KTK berkisar antara 11.10-34.86 mе/100g. Nilai parameter tanah dan kualitas air berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pada tekstur tanah pasir dan lempung berpasir memiliki kandungan nitrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan fosfat sehingga mudah untuk dimanfaatkan tanaman karena tanaman mambutuhkan nitrat untuk tumbuh, sedangkan tekstur tanah lempung berdebu akan mengikat fosfat sehingga sulit untuk dimanfaatkan tanaman. Untuk salinitas, kondisi yang terlalu hipersalin akan menyebabkan pertumbuhan mangrove menjadi lebih lambat Saran yang dapat diberikan antara lain disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan pengamatan dengan waktu yang lebih lama sehingga data yang didapat lebih akurat, Diperlukan pemahaman yang lebih tentang penanaman dan pemeliharaan tanaman mangrove