Hubungan Tekstur Substrat dengan Kepiting di Kawasan Mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Secara ekologis, hutan mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan, pengasuhan dan mencari makan bagi berbagai biota perairan seperti ikan, udang dan kepiting. Organisme yang menetap di kawasan mangrove kebanyakan hidup pada substrat keras sampai berlumpur. Jenis Crustacea seperti udang dan kepiting, gastropoda dan bivalva ( Molusca ), Cacing ( Policaeta ) hidup di hutan mangrove. Salah satu hewan yang hidupnya tergantung pada hutan mangrove adalah kepiting. Faktorfaktor yang berpengaruh terhadap komunitas kepiting adalah tekstur substrat sebagai tempat hidupnya (habitatnya), bahan organik sebagai makanannya, pH tanah, dan pasang surut air laut yang mempengaruhi penyebarannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang hubungan tekstur substrat dengan kepiting di kawasan mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, pada bulan November-Desember 2010, dengan tujuan untuk mengetahui jenis kepiting pada substrat yang berbeda dan mengetahui hubungan tekstur substrat sedimen dengan kepiting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang diambil yaitu hasil perhitungan kepadatan kepiting, keanekaragaman kepiting, dominasi kepiting, pola distribusi kepiting dan analisis substrat meliputi tekstur tanah, bahan organik tanah dan pH tanah. Analisis data tentang hubungan tekstur substrat dengan kepiting menggunakan analisis PCA ( Partical Component Analysis ) dengan bantuan paket program statistik XLSTAT. Hasil penelitian didapatkan 6 famil, 9 genus dan 14 spesies. Spesies yang ditemukan yaitu Etisus spp. , Cardisoma carnifex , Perisesarma bidens , Episesarma versicolor , Sesarma spp. , Scylla serrata , Scylla oceanica , Heleocius cardiformis , Macrophthalmus spp. , Uca perplexa , Uca vocans , Uca dussumieri , Uca triangularis dan Uca coarctata . Pada stasiun 1 Perisesarma bidens memiliki nilai kepadatan jenis tertinggi yaitu 50 ind/m 2 dengan kepadatan relatif 36,4% dan kepadatan terendah pada stasiun 1 yaitu spesies Uca perplexa dan Uca coarctata yaitu 1 ind/m 2 dengan kepadatan relatif 1%. Pada stasiun