Pengaruh Lama Perendaman Buah Avicennia Marina Dalam Larutan Asam Cuka Terhadap Kandungan Logam Berat Pb Pada Tepung Mangrove (Avicennia Marina)

Mangrove ialah tipe hutan yang daerahnya tergenang air laut secara berkala baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Mangrove banyak dijumpai pada pantai yang terdapat muara sungai atau delta. Biasanya di tempat-tempat yang tidak ada muara sungainya mangrove agak tipis, namun pada tempat yang mempunyai muara sungai besar dan delta dimana aliran airnya banyak mengandung lumpur dan pasir, mangrove biasanya tumbuh subur. Mangrove sulit tumbuh pada pantai yang terjal dengan perairan pantai yang berombak besar (Dahuri, et al., 2001). Hutan mangrove, selain merupakan suatu ekosistem yang sangat unik dan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat potensial, dari segi ekologis, hutan mangrove juga mempunyai fungsi yang penting. Ialah secara fisik, tegakan mangrove dapat menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat, melindungi pantai dari proses erosi atau abrasi, menjaga garis pantai agar tetap stabil, menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru, serta sebagai penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke darat. Secara biologi, ekosistem mangrove berfungsi sebagai sumber plasma nutfah dan genetika, sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut lainnya, serta sebagai kawasan nursery ground (kawasan pemijah atau asuhan) dan sumber makanan bagi udang, ikan, kepiting dan kerang. Secara kimia, ekosistem mangrove berfungsi sebagai tempat proses terjadinya daur ulang yang menghasilkan oksigen, sebagai penyerap karbondioksida, dan sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal-kapal di lautan (Arief, 2003). Timbal merupakan logam berat yang berbahaya karena dapat menimbulkankeracunan yang akut dan bersifat menahun serta menimbulkan perubahan sifat (mutagen). Keracunan yang disebabkan oleh logam Pb dalam tubuh mempengaruhi banyak jaringan dan tubuh antara lain menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan otak seperti epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, delirnum (sejenis penyakit gula), gangguan sintesis haemoglobin darah, gangguan ginjal, sistem reproduksi, serta gangguan fungsi paru-paru (Winarno,1997). Menurut Santi (2001), Di dalam tubuh Pb dapat menyebabkan keracunan akut maupun keracunan kronik. Jumlah Pb minimal di dalam darah yang dapat menyebabkan keracunan berkisar antara 60-100 mikro gram per 100 ml darah. Pada keracunan akut biasanya terjadi karena masuknya senyawa timbal yang larut dalam asam atau menghirup uap Pb tersebut. Buah mangrove dapat mengakumulasi logam berat (bioremidiasi) dan disisi lain buah mangrove berpotensi sebagai cadangan pangan karena mengandung nilai gizi tinggi. Dengan adanya kandungan logam Pb pada buah mangrove, maka diperlukan upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan logam Pb dalam tepung buah mangrove agar aman dikonsumsi. Salah satu cara untuk menghilangkan kandungan logam Pb pada buah mangrove sehingga aman untuk dikonsumsi adalah dengan cara merendam dengan larutan asam cuka dengan lama perendaman yang maksimal hingga mampu menurunkan kadar Pb dalam jumlah yang tinggi