Pengaruh Keberagaman Luas Mangrove Di Pematang Tambak Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Udang Alam Di Desa Curah sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo

Luasan mangrove di tambak kabupaten Probolinggo yang berbeda-beda nampaknya mempengaruhi jumlah produksi udang werus yang dapat ditangkap oleh petambak. Selain luasan mangrove, beberapa fungsi yang dimiliki mangrove juga berpengaruh pada jumlah produksi perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keberagaman luas mangrove di pematang tambak terhadap jumlah biomassa udang werus di tambak Kelurahan Curah sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Waktu penelitian adalah Maret – April 2011. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penentuan stasiun penelitian didasarkan atas pada jumlah mangrove yang tumbuh di pematang yaitu 0%, 25%, 100%. Stasiun I: tambak yang bagian pematangnya tidak ditanami mangrove sama sekali, dengan luas tambak 2 ha. Stasiun II: tambak yang sekelilingnya 25 % ditumbuhi mangrove, dengan luas tambak 2 ha. Stasiun III: tambak yang sekelilingnya 100% ditumbuhi mangrove , dengan luas tambak 2 ha. Paramater yang diukur dalam penelitian ini meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, plankton, pasang surut dan substrat, yang diukur selama udang werus berada dalam tambak sampai waktu udang werus di tangkap yaitu selama 1 bulan dengan pengukuran 1 minggu sekali selama 4 minggu. Hasil penangkapan udang werus pada stasiun yang ditanami 100% mangrove di pematangnya mendapatkan hasil terbanyak yaitu 29,6 kg selama 9 hari dan stasiun yang hanya ditanami 25% mangrove mendapatkan 20,2 kg selama 7 hari dan stasiun yang sama sekali tidak ditanami mangrove mendapatkan sebanyak 11,6 kg selama 5 hari. Hal ini membuktikan bahwa parameter kualitas air pada tambak yang ditanami mangrove sangat mendukung kehidupan udang werus yang ada di dalamnya, karena berkaitan dengan ketersediaan pakan alami dan lingkungan yang cocok bagi udang werus, yang ditandai dengan adanya perbedaan nyata terhadap jumlah kelimpahan plankton di ketiga stasiun. Ketersediaan pakan alami yaitu fitoplankton tersebut adalah dari sumbangan serasah mangrove yan