Analisis Alokasi Jam Kerja dan Tingkat Pendapatan Pekerja Sektor Informal Pada Industri Kecil Pengolahan Kerupuk Ikan Di Pesisir Pantai Kenjeran Kota Surabaya

Dalam pembangunan perekonomian peran sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat penting. Dengan adanya sumber daya manusia termasuk ketenagakerjaan diharapkan mampu memanfaatkan sumberdaya alam yang ada khususnya pada sektor perikanan. Ketenagakerjaan menyangkut adanya ledakan angkatan kerja, dengan itu yang tidak mempunyai kesempatan kerja harus memanfaatkan sektor informal di industri kecil. Untuk itu seorang pekerja yang produktif harus mampu mengalokasikan waktu kerjanya dengan baik agar bisa menambah pendapatannya. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masing-masing individu dan dapat mendukung pembangunan perekonomian. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir pantai Kenjeran Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Kota Surabaya. Waktu pelaksanaan pada bulan Juli 2010. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1).Alokasi waktu satu hari yang digunakan oleh pekerja pengolahan kerupuk ikan baik pada pasar tenaga kerja, alokasi kerja dirumah dan waktu santai. (2).Tingkat pendapatan pekerja pada sektor informal industri kecil pengolahan kerupuk ikan. (3). Produktivitas pekerja sektor informal pada industri kecil pengolahan kerupuk ikan. dan (4). Faktor-faktor yang mempengaruhi upah pekerja sektor informal pengolahan kerupuk ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan sumber data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara acak dengan wawancara, observasi dan kuisioner. Variabel penelitian terdiri dari jam kerja (X1), umur (X2), pendidikan (X3) dan pengalaman kerja (X4). Sedangkan (Y) yaitu upah harian yang diperoleh pekerja. Dalam penelitian ini alokasi waktu kerja pekerja pengolah kerupuk ikan terbagi menjadi 3 yaitu: alokasi waktu kerja pada pasar tenaga kerja, alokasi waktu kerja pada produksi rumah tangga dan alokasi waktu pada waktu santai atau luang. Dengan waktu jam kerja pada pasar tenaga kerja rata-rata 8 jam. Tingkat pendapatan dipengaruhi oleh curahan jam kerja dari pekerjaan itu sendiri. Selain dipengaruhi oleh jam kerja pendapatan juga dipengaruhi oleh tingkat produktivitas. Produktifitas seseorang dapat diproyeksikan dalam bentuk semangat kerja untuk meningkatkan pendapatan. Dalam teori kerja lebih-lebih pada sektor informal semangat kerja yang paling dominan adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Pada sektor informal khususnya industri kecil pengolahan hasil perikanan pendapatan tergantung dari satuan unit output ii yang dihasilkan dan pengembangan usahanya sangat ditentukan oleh faktor alam Berdasarkan uji asumsi klasik didapat bahwa model regresi linier berganda merupakan model yang baik karena model tersebut memenuhi asumsi normalitas data, dan terbebas dari gejala multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Berdasarkan uji F diketahui bahwa variabel jam kerja, umur, pendidikan dan pengalaman kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap upah pekerja (Y). karena F hitung(10,839) > F tabel (2,64). Dari uji koefisien determinasi (R2) disimpulkan bahwa upah pekerja pengolah kerupuk ikan di Kelurahan Sukolilo 55,3% dipengaruhi dan dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jam kerja, umur, pendidikan dan pengalaman kerja. Berdasarkan hasil uji t didapat nilai t table sebesar 2,021, jam kerja berpengaruh positif terhadap upah pekerja pengolah kerupuk ikan sedangkan umur, pendidikan dan pengalaman kerja tidak berpengaruh atau signifikan terhadap upah pekerja pengolah kerupuk ikan. Dari hasil analisis regresi diketahui nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,744. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara jam kerja, umur, pendidikan dan pengalaman kerja dengan upah/pendapatan. Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh persamaan Y= 2612,183 + 3716,228 X1 – 123,855 X2 +276,106 X3 + 126,750 X4 + e Dari hal-hal tersebut diatas maka saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah para pekerja pengolah kerupuk ikan di Kelurahan Sukolilo hendaknya dapat mengolah alokasi jam kerja dengan lebih baik agar alokasi waktu produksi pasar tenaga kerja, alokasi waktu produksi rumah tangga dan alokasi untuk waktu santai diharapkan seimbang. Dan memanfaatkan alokasi waktu produksi pasar tenaga kerja secara baik agar dapat meningkatkan pendapatan. Dengan rata-rata jam kerja selama 8 jam, produksi rumah tangga 9 jam karena 85% pekerja sebagai ibu rumah tangga dan untuk waktu santai 7 jam. Lebih mengembangkan produktivitas kerja yang ada dengan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi serta adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja dan terus berkreasi untuk memajukan industri pengolahan kerupuk ikan. Selain itu bagi Pemda Kota Surabaya hendaknya bisa bekerja sama dengan para pekerja pengolah kerupuk ikan baik pemilik ataupun buruh di Kelurahan Sukolilo untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan dibidang industri kecil khususnya olahan hasil perikanan. Serta bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mencari variabel-variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi upah pekerja seperti kesempatan kerja yang tersedia, kecakapan dan keahlian kerja, kekayaan yang dimiliki, dan keuletan kerja