Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Dalam Mendukung Pengembangan Kegiatan Perikanan Masyarakat Nelayan Pesisir Utara Brondong Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 sampai dengan tanggal 27 Mei 2010 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong desa Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Lokasi tersebut di pilih berdasarkan pada pertimbangan bahwa Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong merupakan salah satu tempat utama jalur pemasaran ikan di jawa timur, dan lokasi yang berada di jalur pantura pulau jawa sehingga sangat menarik untuk di kaji permasalahan yang ada di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Profil Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, 2) Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dalam pengembangan kegiatan perikanan masyarakat nelayan di desa Brondong, 3) Kontribusi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondang terhadap pembangunan perikanan di kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dengan teknik yang digunakan adalah studi kasus. Analisa data yang digunakan adalah Analisis terhadap fungsi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Deskriptif. Kemudian untuk menganalisa kontribusi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong menggunakan pendekatan Indeks Produksi relatif, dan analisis Location quotion. Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terletak di Kelurahan Brondong yang merupakan Ibu kota dari Kecamatan Brondong yang berjarak sekitar 50 km di sebelah utara pusat kota Lamongan dan berjarak sekitar 27 km sebelah timur kota Tuban. Dari kota Lamongan di perlukan waktu sekitar 1 jam atau tepatnya berada pada posisi 6° sampai 7° lintang selatan dan 123° bujur timur. Letak Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang sangat strategis diharapkan kapal-kapal dapat mendaratkan hasil tangkapannya karena aksesibilitas transportasi darat relative dekat dengan Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Kemudahan dan pelayanan jasa yang diberikan oleh pelabuhan dapat memacu meningkatnya frekwensi kapal yang akan mendaratkan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong dilihat dari implementasi fungsi pelabuhan perikanan yaitu telah dioperasionalkannya seluruh sumberdaya yang ada. Fungsi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong adalah: a) Tempat tambat labuh kapal perikanan b) Tempat pendaratan ikan c) Tempat pemasaran dan distribusi ikan d) Tempat pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan e) Tempat pengumpulan data tangkapan f) Tempat pelaksanaan penyuluhan serta pengembangan masyarakat nelayan g) Tempat untuk memperlancar kegiatan operasional kapal perikanan h) Pusat pelaksanaan pengawasan sumberdaya ikan. Kontribusi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dapat dilihat dengan pendekatan Nilai Indeks Relatif PPN Brondong selama kurun waktu 2005-2009. Berdasarkan hasil olahan data dapat diketahui bahwa rata-rata indek relatif produksi dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong adalah 1,02 dengan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 0,0275 % sehingga dapat di simpulkan secara umum kualitas pemasaran hasil perikanan khususnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong relatif baik dan secara umum di Kabupaten Lamongan juga baik. Dari hasil analisa indeks relatif diatas juga dapat di simpulkan bahwa kualitas pemasaran hasil perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong relatif lebih baik dari kualitas pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Lamongan yang secara otomatis akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat nelayan yang ada di sekitar pelabuhan juga meningkat. Nilai LQ dari Sektor Perikanan Kabupaten Lamongan selama kurun waktu 2005 – 2009 adalah 3,71 sehingga dapat di simpulkan bahwa sektor perikanan di Kabupaten Lamongan merupakan basis ekonomi masyarakat. Sehingga pengembangan sector perikanan akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah Kabupaten Lamongan. Salah satu dari pusat kegiatan ekonomi perikanan Kabupaten Lamongan berada di PPN Brondong yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap produksi perikanan Kabupaten Lamongan khususnya produksi perikanan tangkap