Sistem perawatan dan perbaikan mesin refrigrasi pada Cold Storage Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek Jawa Timur

Cold storage sangat berperan penting dalam usaha penangkapan ikan karena ikan yang baru ditangkap akan mudah membusuk. Kerja cold storage hampir tidak pernah berhenti karena proses penangkapan ikan terus berlangsung. Saat musim ikan cold storage akan terus beroperasi dan saat tidak musim ikanpun cold sorage akan terus beropersi, maka suatu mesin harus selalu dalam kondisi siap operasi . Untuk mencapai mesin siap operasi dari mesin mesin tersebut, maka fungsi perawatan hendaknya mencakup kegiatan sebagai berikut : check up, perawatan pencegahan, reparasi, overhoul, konstruksi dan pengamanan. Menurut Anonymous (1985), pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu kondisi operasi yang bisa diterima dan disesuaikan dengan yang direncanakan. Perawatan mesin dapat mengurangi bahaya kerusakan, namun bukan berarti kerusakan tidak dapat terjadi. Untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin, perlu diperhatikan penyebab terjadinya kerusakan sehingga bentuk perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari Penelitian ini sebagai berikut : untuk mengetahui proses perawatan dan perbaikan yang bekerja pada mesin refrigrasi pada cold storage di PPN Prigi, Trenggalek Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan di PPN Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Waktu pelaksanaan pada bulan Maret 2009 hingga April 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (1988) metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dimana data dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan selanjutnya untuk dianalisa. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, M. 2003). Sedangkan teknik pelaksanaan penelitian dilakukan secara observasi dan wawancara. Analisa yang digunakan (1) analisa teknik dengan mengetahui semua prosedur dan tindakan yang akan dilakukan saat komponen mengalami masalah. (2) analisa keunangan digunakan untuk mengetahui seberapa optimal hasil yang diperoleh dengan perbandingan tenaga penggerak PLN dan Genset. Dari analiasa tersebut dapat dipadu pada kesimpulan dimana perawatan dan perbaikan mesin erat kaitannya dengan keuangan yang diperoleh dalam periode tertentu. Dalam pembahasan, analisa teknik menyatakan bahwa perawatan dan perbaikan mesin cold storage haruslah berutun dan dilakukan secara rutin dan hati-hati karena jika salah satu komponen mengalami gangguan maka akan berdampak pada keseluruhan operatorasional mesin yang bekerja. Pada PPN Prigi menggunakan Amoniak dan Freon sebagai media pendingin yaitu sesuai dari banyaknya ikan yang dimasukkan dalam kamar pendingin tapi sering kali digunakan amoniak. Salah satu contoh gangguan yang sering terjadi ketika operasonal adalah kompresor rusak, penyebabnya minyak pelumas tidak cukup dan dapat ditanggulangi dengan cara tambahkan minyak pelumas jika belum baik, bongkar kompresor atau ganti kompresor baru, selain hal tersebut masih banyak hal lain yang menghambat operasinal dan dapat dilihat di BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Macam macam servis yang sering dilakukan secara adalah :menambah refrigerant dan menambah minyak pelumas. Dalam melakukan perbaikan pada komponen, perlu mengetahui sumber kerusakan. Sehingga perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Perbaikan ini dapat dilakukan melalui pemahaman teori dan pengalaman yang cukup. Dalam proses perhitungan dalam analisa keuangan diperoleh hasil bahwa PLN lebih menguntungkan dari menggunakan Genset hal ini terbukti bahwa dalam satu tahun PLN mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp. 650.434.585,- dan Genset sebesar Rp. 921.192.883,- sehingga dalam kesehariannya cold storage PPN Prigi menggunakan PLN. Selama tahun 2008 cold storage PPN Prigi memperoleh keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 836.714.905,- tiap tahunnya dengan perbandingan R/C senilai 1,32. Menurut literature bahwa R/C > 1, maka usaha dikatakan menguntungkan (Soekartawi, 1994). Dari perhitungan Rentabilitas usaha ini sebesar 32,79% ini menunjukkan bahwa setiap penambahan modal Rp 100,00 akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 32,79. Dilihat dari hasil perhitungan BEP unit total dan BEP sales total, usaha ini dapat dikatakan menguntungkan, karena nilai BEP unit total sebesar 67.697 kg, jumlah ini lebih kecil daripada jumlah total produksi yang dihasilkan sebesar 349.064 Kg dalam satu tahunnya. Begitu juga dengan BEP sales total dalam satu bulan, lebih kecil dari nilai penerimaan satu tahun yaitu sebesar Rp. 3.388.364.248,- sedangkan BEP atas dasar sales total sendiri sebesar Rp 657.144.235,- . Artinya usaha ini mengalami titik impas, dimana keuntungan yang diperoleh dari usaha ini sebesar 0 pada saat penjualan sebanyak 67.697 kg dengan penerimaan sebesar Rp. 657.144.235,- untuk tiap tahunnya, agar pada rencana kedepan usaha ini masih layak untuk dijalankan. Dari proses produksi yang mampu mengahasilkan kentungan di atas maka tak heran bahwa proses perawatan dan perbaikan mesin sangatlah dianjurkan dan dilakukan secara rutin . Perawatan dan perbaikan mesin di cold storage PPN Prigi dianggarkan sebesar 2% dari keuntungan senilai Rp. 16.734.298,- pada tahun 2008. Hal ini dilihat sangat tidak sesuai tetapi dengan keahlian dan ketrampilan dalam menjaga dan merawat mesin untuk tetap dalam kondisi yang baik dirasa cukup sebagai biaya perawatan untuk periode mendatang