Analisis Strategi Pengembangan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Ekspor Udang Beku di PT. Wirontono Baru, Jakarta Utara.

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kombinasi antara product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Perusahaan harus menyadari arti penting dari pelaksanaan bauran pemasaran tidak hanya untuk meningkatkan nilai ekspor perusahaan, tetapi juga untuk menjalin hubungan yang baik dengan pembeli dalam jangka panjang dan berusaha memasuki pangsa pasar yang baru. Selain itu, perencanaan bauran pemasaran harus sesuai dengan iklim perusahaan dan persaingan, karena dengan perencanaan bauran pemasaran yang tepat akan mempengaruhi pemasaran suatu produk. Hal ini dilakukan agar produk yang dipasarkan dapat diterima oleh pasar dan mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan pembekuan udang PT Wirontono Baru, Jakarta Utara pada bulan Juli–Agustus 2007 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dengan nilai ekspor udang beku dan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang menjadi prioritas utama perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan metode studi kasus. Peneliti berusaha menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Explanatory research dalam penelitian ini memuat identifikasi variabel-variabel bauran pemasaran yang mempengaruhi nilai ekspor, mengumpulkan dan menganalisis data dengan metode analisis statistik untuk membuktikan pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran terhadap nilai ekspor perusahaan baik secara parsial maupun bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mencari bentuk pengaruhnya, uji t untuk menguji pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, uji F untuk menguji pengaruh secara bersamasama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat dan koefisien determinasi untuk menguji persentase variasi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari koefisien regresi dari variabel biaya produk, tingkat harga dan biaya dokumen ekspor memiliki hubungan yang positif terhadap nilai ekspor, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 rupiah biaya variabel tersebut (biaya produk, tingkat harga dan biaya dokumen ekspor) maka akan meningkatkan nilai ekspor sebesar nilai koefisiennya dan sebaliknya variabel biaya promosi dan biaya saluran distribusi memiliki hubungan yang negatif terhadap nilai ekspor. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,992, yang berarti bahwa 99,2% variabel 4 terikat (nilai ekspor) dijelaskan oleh keempat variabel bebasnya (biaya produk, tingkat harga, biaya promosi, biaya saluran distribusi, biaya dokumen ekspor). Dari uji F diketahui bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya produk, tingkat harga, biaya promosi, biaya saluran distribusi dan biaya dokumen ekspor tehadap nilai ekspor. Berdasarkan uji t diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai ekspor adalah variabel tingkat harga dan biaya dokumen ekspor, dan terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara biaya produk, biaya promosi dan biaya saluran distribusi terhadap nilai ekspor. Dari kondisi tersebut terlihat bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap nilai ekspor adalah variabel tingkat harga karena memiliki nilai koefisien yang lebih besar daripada variabel biaya dokumen ekspor. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar peneliti selanjutnya menggunakan periode pengamatan lebih dari 3 tahun dan juga menambah variabel bebas selain biaya produk, tingkat harga, biaya promosi, biaya saluran distribusi dan biaya dokumen ekspor serta item-item di dalamnya. Selain itu dapat juga dilakukan analisis terhadap volume ekspor perusahaan