Studi Pola Distribusi Vertikal Fitoplankton di Waduk Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur

Waduk merupakan salah satu perairan menggenang yang dibuat dengan cara membendung badan sungai yang mengalirinya. Waduk Sengguruh ini berada pada bagian hilir pertemuan sungai Brantas dan sungai Lesti, dan juga berada pada awal genangan waduk Karangkates. Waduk Sengguruh dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan diantaranya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air, pengendali banjir, dan irigasi daerah pertanian. Untuk kepentingan konservasi waduk, maka pengetahuan tentang sumberdaya perairan, misalnya fitoplankton merupakan informasi yang penting karena fitoplankton merupakan komponen utama dalam perairan sebagai produsen primer. Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui komposisi, kelimpahan dan pola distribusi vertikal fitoplankton di perairan waduk Sengguruh. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, sebagai sumber informasi keilmuan serta bahan informasi dan rujukan dalam menentukan kebijakan guna pemanfaatan dan pengelolaan waduk Sengguruh dan sumberdaya perairan yang berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2007, di waduk Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dan Laboratorium Ilmu – Ilmu Perairan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan adalah survei. Pengumpulan data meliputi data primer yang didapat langsung di lokasi penelitian serta data sekunder yang menunjang penelitian. Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 4 stasiun yaitu stasiun 1 daerah aliran masukan sungai Brantas, stasiun 2 daerah aliran masukan sungai Lesti, stasiun 3 daerah tengah waduk, dan stasiun 4 daerah pengeluaran waduk dengan 4 kedalaman yang diambil pada masing – masing stasiun yaitu 0 cm, 35 cm, 70 cm dan 100 cm, dengan waktu pengambilan pada pukul 09.00 WIB setiap 1 minggu sekali selama 1 bulan. Parameter kualitas air yang diambil yaitu suhu, kecerahan, pH, karbondioksida bebas, nitrat dan ortofosfat. Komposisi fitoplankton di waduk Sengguruh terdiri dari 3 phylum dan 45 genus, yaitu Chlorophyta (11 genus), Chrysophyta (29 genus) dan Cyanophyta (5 genus). Kelimpahan fitoplankton selama penelitian berkisar antara 35 ind/ml – 728 ind/ml. Kelimpahan individu fitoplankton tertinggi dari genus Navicula sebanyak 455 ind/ml yang termasuk phylum Chrysophyta dan ditemukan di stasiun 3. Pola distribusi vertikal fitoplankton di stasiun 1 dan 2 secara umum sama, yaitu dari permukaan menurun sampai kedalaman 35 cm, kemudian naik pada kedalaman 70 cm dan menurun pada kedalaman 100 cm. Pada stasiun 3 polanya tinggi pada permukaan dan kedalaman 35 cm, kemudian turun pada kedalaman 70 cm dan naik lagi pada kedalaman 100 cm. Sedangkan pada stasiun 4 pola distribusi vertikal fitoplankton relatif meningkat seiring bertambahnya kedalaman. Kondisi fitoplankton di 4 stasiun dipengaruhi oleh nilai kualitas air yang diperoleh selama penelitian di masing – masing stasiun. Data kualitas air diperoleh suhu perairan yaitu berkisar antara 25 - 29°C, kecerahan 9 cm – 56 cm, pH 7,3 – 7,7, karbondioksida bebas 0,9 mg/l - 5,4 mg/l, nitrat 0,01 – 0,3 mg/l, ortofosfat 0,03 – 0,78 mg/l. Kisaran parameter fisika kimia ini masih mendukung untuk kehidupan fitoplankton maupun organisme akuatik lainnya Sebagai usaha untuk menjaga perairan waduk Sengguruh disarankan perlunya penanganan dan upaya manajemen bagi masyarakat sekitar tentang pemanfaatan dan pelestarian perairan sungai dan juga waduk Sengguruh bagi kehidupan manusia agar tidak membuang sampah dan limbah langsung ke sungai Brantas dan sungai Lesti, maupun ke waduk Sengguruh