Pengaruh Kekuatan Sosial Budaya Dan Psikologis Terhadap Perilaku Konsumsi Produk Olahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Hasil perikanan sebagian besar bermanfaat bagi tubuh. Ikan dan komoditi perikanan lainnya banyak dihasilkan oleh alam dalam jumlah melimpah akan tetapi cepat mengalami proses pembusukan dikarenakan kadar air yang tinggi. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki ikan dirasakan menghambat usaha pemasaran hasil perikanan dan tidak jarang menimbulkan kerugian besar, karena itulah sejak dahulu masyarakat telah berusaha melakukan berbagai proses pengolahan dan pengawetan ikan agar dapat dimanfaatkan lebih lama. Hasil pengolahan produk perikanan yang banyak digemari masyarakat antara lain, kerupuk ikan, kerupuk udang, petis ikan, petis udang, terasi udang, kerupuk kulit ikan, dll. Dewasa ini ketersediaan produk perikanan di pasaran tidak hanya mencakup produk mentah melainkan juga dalam bentuk olahan baik tradisional maupun modern. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen sebagai pemakai produk. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman perilaku dari konsumen, karena pada umumnya perilaku konsumen beranekaragam baik menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat, dan selera. Perilaku konsumen ditentukan oleh faktor-faktor penentu dalam pemilihan produk yang akan dipakai. Menurut Kotler (1997), bahwa konsumen dalam membuat keputusan tidak dalam suatu tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar, perilaku membeli konsumen juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan psikologi. Sehingga dapat diketahui bahwa pengambilan keputusan dilakukan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh stimulus dalam bentuk Hasil perikanan sebagian besar bermanfaat bagi tubuh. Ikan dan komoditi perikanan lainnya banyak dihasilkan oleh alam dalam jumlah melimpah akan tetapi cepat mengalami proses pembusukan dikarenakan kadar air yang tinggi. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki ikan dirasakan menghambat usaha pemasaran hasil perikanan dan tidak jarang menimbulkan kerugian besar, karena itulah sejak dahulu masyarakat telah berusaha melakukan berbagai proses pengolahan dan pengawetan ikan agar dapat dimanfaatkan lebih lama. Hasil pengolahan produk perikanan yang banyak digemari masyarakat antara lain, kerupuk ikan, kerupuk udang, petis ikan, petis udang, terasi udang, kerupuk kulit ikan, dll. Dewasa ini ketersediaan produk perikanan di pasaran tidak hanya mencakup produk mentah melainkan juga dalam bentuk olahan baik tradisional maupun modern. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen sebagai pemakai produk. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman perilaku dari konsumen, karena pada umumnya perilaku konsumen beranekaragam baik menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat, dan selera. Perilaku konsumen ditentukan oleh faktor-faktor penentu dalam pemilihan produk yang akan dipakai. Menurut Kotler (1997), bahwa konsumen dalam membuat keputusan tidak dalam suatu tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar, perilaku membeli konsumen juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan psikologi. Sehingga dapat diketahui bahwa pengambilan keputusan dilakukan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh stimulus dalam bentuk marketing mix saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat personal. Tujuan dari penelitian antara lain mempelajari indikator dari Kekuatan Sosial Budaya, indikator dari Kekuatan Psikologis, pengaruh Kekuatan Sosial Budaya dan Kekuatan Psikologis terhadap perilaku konsumsi Produk Olahan Perikanan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah sebagai acuan dalam upaya pengembangan potensi perikanan Indonesia, produsen sebagai bahan pertimbangan dalam usaha peningkatan produk perikanan yang baik yang mampu diterima oleh pasar lokal maupun pasar internasional, civitas akademik dapat memberi gambaran suatu permasalahan yang sekiranya dapat diadakan penelitian lanjutan. Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada bulan Mei-Juni 2007. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan ( explanatory research ), metode penelitian survey dengan pengambilan data sampel secara random (acak) melalui kuisioner. Responden merupakan masyarakat Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sebagai konsumen dari Produk Olahan Perikanan, sebanyak 110 responden. Data dianalisis dengan menggunakan SEM ( Structural Equation Model ), paket program Amos 4. 0. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas dan outliers , uji kausalitas serta kesesuaian ( Goodness of Fit ). Dari hasil analisis menggunakan AMOS versi 4.0 diperoleh hasil Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada uji Validitas dan Reliabilitas. Didapatkan tidak ada satu pun variabel observasi yang membentuk variabel laten Kekuatan Sosial Budaya (X1) Tingkat/Kelas Sosial (X11), Kelompok Anutan/Referensi (X12), Keluarga (X13), Budaya (X14) dikeluarkan dari model karena masing-masing memiliki nilai lambda 0,118 ; -0,088 ; -1,243 ; -0,415. Nilai tersebut < 0,30. Sedangkan pada variabel laten Kekuatan Psikologis (X2) dibentuk oleh 4 (empat) variabel observasi, yaitu : Pengalaman belajar (X21), Kepribadian (X22), Keyakinan (X24), Gambaran diri (X25), sedangkan variabel observasi Sikap (X23) dikeluarkan dari model karena nilai lambda - 0,124. Nilai tersebut < 0,30. Variabel laten Perilaku Konsumen (Y1) dibentuk oleh 3 (tiga) variabel observasi, yaitu Mengambil keputusan (Y11), Mengevaluasi (Y12), Mempergunakan barang/jasa (Y14), sedangkan variabel observasi Memperoleh (Y13) dikeluarkan dari model karena nilai lambda 0,190. Nilai tersebut < 0,30. Hasil uji normalitas multivariate dilakukan menggunakan software AMOS 4.0. Multivariate data berdistribusi normal (c.r. = -0,518 ; nilai Zkritis untuk α = 0,05 adalah 1,96 ; jika c.r. > Zkritis , data tidak berdistribusi normal). Evaluasi outlier secara multivariate dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalonobis pada tingkat p≤ 0,05. Hasil perhitungan Mahalonobis menunjukkan terdapat multivariate outlier karena Mahalonobis 2 responden dari data lebih besar dari χ². Variabel observasi dari Kekuatan Sosial Budaya tidak memberikan pengaruh terhadap Perilaku Konsumen. Variabel observasi dari Kekuatan Psikologis yang berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen adalah Pengalaman belajar, Kepribadian, Keyakinan, dan Gambaran diri. Variabel observasi dari Perilaku Konsumen yang berpengaruh adalah Mengambil keputusan, Mengevaluasi, Mempergunakan barang/jasa. Dari hasil pengolahan data, Tingkat/kelas sosial, Kelompok anutan/referensi, Keluarga, dan Budaya; Sikap; serta Memperoleh terbukti tidak berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen, namun demikian bukan berarti diabaikan, karena hal itu akan dapat mendorong produsen-produsen Produk Olahan Perikanan untuk melakukan perhatian guna meningkatkan kualitas dan strategi pemasaran dari produknya yang selama ini kurang menarik perhatian konsumennya. Maka dari itu, produsen perlu memberikan promosi-promosi dari Produk Olahan Perikanan yang dapat menarik perhatian para konsumennya. Hasil perikanan sebagian besar bermanfaat bagi tubuh. Ikan dan komoditi perikanan lainnya banyak dihasilkan oleh alam dalam jumlah melimpah akan tetapi cepat mengalami proses pembusukan dikarenakan kadar air yang tinggi. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki ikan dirasakan menghambat usaha pemasaran hasil perikanan dan tidak jarang menimbulkan kerugian besar, karena itulah sejak dahulu masyarakat telah berusaha melakukan berbagai proses pengolahan dan pengawetan ikan agar dapat dimanfaatkan lebih lama. Hasil pengolahan produk perikanan yang banyak digemari masyarakat antara lain,