Studi Kandungan Logam Berat Pb pada Lamun Jenis Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di Pesisir Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2007 dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada lingkungan perairan, sedimen dan tumbuhan lamun jenis Enhalus acoroides , Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di pesisir desa Banjarwati. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamun jenis Enhalus acoroides , Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata , sedimen dan air. Sedangkan parameter fisika kimia yang diukur yaitu pasang surut, substrat dasar, pH sedimen, pH perairan salinitas, suhu dan kesadahan serta analisis kandungan logam berat Pb dalam air, sedimen dan pada lamun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sampel berupa metode sampling dengan garis transek (transec line method). Pengambilan data dilakukan pada tiga stasiun. Stasiun 1 terletak di daerah dekat dengan pemukiman, stasiun 2 terletak di daerah dekat dengan pelabuhan kecil (tempat kapal bersandar) dan stasiun 3 terletak di daerah dekat dengan sungai (pertemuan air sungai dengan air laut). Kandungan Pb pada lamun jenis Cymodocea rotundata , kandungan Pb rata – rata terendah terdapat pada akar rimpang (ar) = 1,67 mg/kg (Stasiun 2). Kandungan Pb rata – rata tertinggi pada helaian daun (hd) = 8,16 mg/kg (Stasiun 1). Kandungan Pb untuk lamun jenis Thalassia hemprichii , kandungan Pb rata-rata terendah terdapat pada akar rimpang (ar) = 2,64 mg/kg (Stasiun 2). Kandungan Pb rata-rata tertinggi pada helaian daun (hd) = 9,64 mg/kg Stasiun 1). Sedangkan untuk kandungan Pb pada lamun jenis Enhalus acorodies , kandungan Pb rata-rata terendah terdapat pada akar rimpang (ar) = 1,90 mg/kg (Stasiun 2). Kandungan Pb rata-rata tertinggi pada helaian daun (hd) = 8,81 mg/kg (Stasiun 1). Secara garis besar Kandungan Pb tertinggi pada lamun di ketiga stasiun terdapat pada bagian helaian daun. Kandungan Pb dalam perairan terendah ditemukan pada stasiun 2 yaitu 0,087 mg/l, sedangkan kandungan Pb tertinggi ditemukan pada stasiun 1 yaitu 0,163 mg/l. Kandungan Pb tersebut tidak normal atau tidak layak berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 51 / MENKLH / 2004 yaitu sebesar < 0,008 mg/l. Kandungan Pb rata – rata pada sedimen terendah ditemukan di stasiun 3 yaitu 6,083 mg/kg. Kandungan Pb rata – rata tertinggi ditemukan pada Stasiun 2 yaitu 7,526 mg/kg. Kandungan keduanya masih tergolong rendah berdasarkan Reseau National d’ Observation (RNO), dimana kandungan logam Pb yang tidak terkontaminasi berkisar antara 10 – 70 mg/kg. Hasil pengamatan sifat fisika dan kimia lingkungan perairan didapatkan kisaran suhu 25 – 28 oC; salinitas 32 – 33 ‰; pH perairan sebesar 8 – 8,3; pH sedimen sebesar 7,4 – 7,7 dan kesadahan berkisar antara 1205 – 1585. Jenis substrat untuk semua stasiun adalah pasir. Kualitas perairan pada padang lamun sesuai bagi pertumbuhan lamun dan sesuai dengan baku mutu air laut untuk biota lamun berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.51/ MENKLH/ 2004. Berdasarkan hasil penelitian mengenai logam berat Pb di lamun, air dan sedimen dapat diketahui bahwa perairan pesisir desa Banjarwati sudah mulai tercemar. Saran dari penelitian ini adalah diperlukan upaya pengelolaan wilayah pesisir untuk menekan tingkat pencemaran logam berat Pb di pesisir desa Banjarwati