Peluang Pengembangan Investasi untuk Mewujudkan Pengembangan Bisnis Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pacitan pada bulan Februari – Maret tahun 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi perikanan dan kelautan, mengetahui jenis kegiatan yang telah diusahakan, mengetahui aspek finansial yaitu kekuatan permodalan/investasi terhadap usaha yang akan dikembangkan, mengetahui analisis SWOT, membuat rancangan model managemen bisnis perikanan dan kelautan, dan membuat daftar peluang pengembangan investasi di bidang perikanan dan kelautan di Kabupaten Pacitan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu metode pengamatan langsung dan dengan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu wawancara dan kuisioner. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel bertujuan ( purposive sample ). Sumber dan jenis data yang di gunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Kabupaten Pacitan terbagi atas 12 kecamatan dan mempunyai tujuh wilayah pesisir yaitu Donorejo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.Kabupaten Pacitan memiliki wilayah pesisir dengan panjang pantai 70.709 km dengan potensi lestari di Laut Pacitan sebesar 34.383 ton/tahun. Untuk perikanan payau saat ini diupayakan melaui budidaya tambak dengan potensi sebesar 866 hektar. Sedangkan budidaya air tawar meliputi budidaya kolam, karamba jaring apung dan mina padi. Luas budidaya kolam mencapai 105.625 yang tersebar di beberapa kecamatan. Berbagai jenis kegiatan usaha perikanan dan kelautan yang telah di usahakan yaitu bisnis sarana produksi, bisnis produksi, bisnis pengolahan, bisnis pemasaran dan bisnis pariwisata. Analisis jangka pendek untuk bisnis sarana produksi selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 500.000.000 dan biaya tidak tetap sebesar Rp.166741972,09. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 69120126,51 dan nilai rentabilitas sebesar 1,76%. Nilai R/C ratio sebesar 1,41. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% usaha ini layak diusahakan. Sedangkan pada kondisi biaya naik 40% dan benefit turun 35% tidak layak diusahakan dengan nilai NPV turun sebesar Rp. 378.319.553,30 dan Net B/C sebesar -74,66. Analisis jangka pendek untuk bisnis penangkapan selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 14.428.371,67 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 10.422.000,00. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 1.215.646,91 dan nilai rentabilitas sebesar 14%. Nilai R/C ratio sebesar 1,05. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% serta biaya naik 40% dan benefit turun 35% usaha ini layak diusahakan. Analisis jangka pendek untuk bisnis produksi selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 11.566.350dan biaya tidak tetap sebesar Rp 3.855.800. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp 4.266.877,5 dan nilai rentabilitas sebesar 17%. Nilai R/C ratio sebesar 1,29. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% serta biaya naik 40% dan benefit turun 35% usaha ini layak diusahakan. Analisis jangka pendek untuk bisnis pengolahan yaitu pembuatan terasi, selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 6.782.366,67 dan biaya tidak tetap sebesar Rp.70.812.000. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 336.685.351,66 dan nilai rentabilitas sebesar 345%. Nilai R/C ratio sebesar 5,57. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% serta biaya naik 40% dan benefit turun 35% usaha ini layak diusahakan. Analisis jangka pendek untuk pengeringan ikan selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 1.263.208,33 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 12.800.000. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 4.144.952,08 dan nilai rentabilitas sebesar 96%. Nilai R/C ratio sebesar 1,03. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% serta biaya naik 40% dan benefit turun 35% usaha ini layak diusahakan. Analisis jangka pendek untuk pengasapan selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 1.126.590,00 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 2.904.000,00. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 5.290.940,00 dan nilai rentabilitas sebesar 40%. Nilai R/C ratio sebesar 2,38. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, biaya naik 10%, benefit turun 10%, biaya naik 10% dan benefit 5% serta biaya naik 40% dan benefit turun 35% usaha ini layak diusahakan. Analisis jangka pendek untuk pembuatan abon selama satu tahun yaitu besarnya biaya tetap sebesar Rp. 807.816,67 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 931.000,00. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai keuntungan sebesar Rp. 2.481.124,00 dan nilai rentabilitas sebesar 137%. Nilai R/C ratio sebesar 1,15. Hasil analisis jangka panjang berdasarkan analisis payback period dan hasil analisis sensitivitas dari berbagai kondisi yaitu normal, AMILY