Pengaruh Beberapa Level Salinitas Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Varietas Vima 1

salinitas pada S2 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,49%, perlakuan salinitas pada S3 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,59%, dan perlakuan salinitas pada S4 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,72%. Masing – masing perlakuan mempunyai derajat Koefisen dan Keragaman (KK) pada jumlah daun sebesar 25,41 %, panjang daun sebesar 13,34%, jumlah akar sebesar 12,99%, panjang akar sebesar 11,05%, tinggi tanaman sebesar 2,61%. Berdasarkan hasil Uji One Way ANOVA Perlakuan salinitas berpengaruh signifikan terhadap perkecambahan kacang hijau hal ini dibuktikan dengan nilai FHitung > F Tabel pada jumlah daun sebesar (3.285 > 2.87) dengan nilai sig sebesar 0.028, untuk jumlah daun sebesar (10.217 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.049, untuk jumlah akar sebesar (3.147 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.027, untuk panjang akar sebesar (5.016 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0,015, untuk tinggi tanaman sebesar (4,354 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.033. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melalui taraf sebesar 5% level salinitas dengan BNT terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan perkecambahan pada kacang hijau, dan berdasarkan hasil uji melalui ANOVA terdapat pengaruh perlakuan salinitas terhadap perkecambahan secara signifikan. Pada hasil penelitian, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi para petani kacang hijau harus memahami keberadaan salinitas yang dapat berpengaruh buruk terhadap proses perkecambahan pada tanaman kacang hijau. Pada penelitian selanjutnya, disarankan agar menggunakan media tanam yang berbeda – beda. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian dengan kajian yang hampir sama dengan penelitian ini. Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan di perpustakaan. salinitas pada S2 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,49%, perlakuan salinitas pada S3 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,59%, dan perlakuan salinitas pada S4 terdapat perbedaan dengan nilai uji BNT 5% sebesar 0,72%. Masing – masing perlakuan mempunyai derajat Koefisen dan Keragaman (KK) pada jumlah daun sebesar 25,41 %, panjang daun sebesar 13,34%, jumlah akar sebesar 12,99%, panjang akar sebesar 11,05%, tinggi tanaman sebesar 2,61%. Berdasarkan hasil Uji One Way ANOVA Perlakuan salinitas berpengaruh signifikan terhadap perkecambahan kacang hijau hal ini dibuktikan dengan nilai FHitung > F Tabel pada jumlah daun sebesar (3.285 > 2.87) dengan nilai sig sebesar 0.028, untuk jumlah daun sebesar (10.217 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.049, untuk jumlah akar sebesar (3.147 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.027, untuk panjang akar sebesar (5.016 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0,015, untuk tinggi tanaman sebesar (4,354 > 2,87) dengan nilai sig sebesar 0.033. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melalui taraf sebesar 5% level salinitas dengan BNT terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan perkecambahan pada kacang hijau, dan berdasarkan hasil uji melalui ANOVA terdapat pengaruh perlakuan salinitas terhadap perkecambahan secara signifikan. Pada hasil penelitian, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi para petani kacang hijau harus memahami keberadaan salinitas yang dapat berpengaruh buruk terhadap proses perkecambahan pada tanaman kacang hijau. Pada penelitian selanjutnya, disarankan agar menggunakan media tanam yang berbeda – beda. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian dengan kajian yang hampir sama dengan penelitian ini. Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan di perpustakaan