Analisis Hubungan Supply Chain Management Produk Aloevera PT. Keong Nusantara Abadi (PT. KNA) Kediri (Studi Kasus Pada PT. Keong Nusantara Abadi, Kediri)

PT. Keong Nusantara Abadi (PT. KNA) merupakan perusahaan agroindustri yang bergerak dalam bidang pengolahan dan memproduksi minuman lidah buaya. PT. KNA ini mendapatkan bahan baku berasal dari lahan budidaya perusahaan yang dikelola oleh petani mitra dan juga dari budidaya petani mitra luar perusahaan lahan milik petani. Supply chain produk aloevera dalam PT. KNA akan di mulai dari pemenuhan bahan baku lidah buaya oleh petani mitra hingga menjadi produk jadi yang akan di distribusikan ke konsumen. Tiga belas tahun perusahaan didirikan, manajemen supply chain telah digunakan oleh perusahaan hingga sekarang untuk bekerja sama dengan pemasok dan petani mitra. Supply chain yang telah berjalan juga tak luput dari beberapa masalah yang terjadi, yang diantaranya bahan baku lidah buaya yang belum sepenuhnya tercukupi, kerja sama petani mitra yang kurang baik, permintaan produk aloevera oleh konsumen yang belum dapat terpenuhi dengan optimal. Beberapa masalah tersebut sangat berakibat besar terhadap perkembangan perusahaan dalam sistem marketing yang digunakan oleh PT. KNA. Sehingga untuk mengurangi kendala tersebut, perlu dilakukan analisis hubungan supply chain yang digunakan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan di PT. KNA bertujuan untuk menganalisis pola aliran barang, aliran uang dan aliran informasi yang terdapat PT. KNA. Menganalisis long term relationship antara PT. KNA dengan petani mitra. Menganalisis tingkat performansi petani mitra pada supply chain management untuk produk aloevera di PT. KNA. Peneliti menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan metode Schedule Orders to Customers Request (SOCR), yakni prosentase jumlah pesanan yang dapat dikirim sesuai dengan permintaan pelanggan yang telah dijadwalkan. Analisis kedua yakni peneliti menggunakan Long term relationship yang terjadi antara petani mitra dengan PT. KNA, dengan memperhatikan indikator kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan dan ketergantungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aliran supply chain antar pelaku ekonomi yakni aliran barang dalam supply chain produk aloevera akan dimulai dari para petani. Ketika proses pemanenan berlangsung, lidah buaya hasil panen akan di bawa ke perusahaan untuk di timbang dan dilakukan proses produksi. Produksi produk aloevera dilakukan dalam tiap harinya. Ketika produk aloevera telah jadi dan siap dikonsumsi, distributor wong coco group akan mendistribusikannya hingga sampai di tangan konsumen. Aliran uang dalam penelitian ini dapat diketahui dari sejumlah biaya yang digunakan untuk mengganti barang yang telah dibeli. Aliran uang akan bergerak dari hilir ke hulu yang dimulai dari konsumen, retailer, PT. KNA, hingga sampai ke petani mitra. Hasil yang diperoleh dari penjualan produk aloevera oleh PT. KNA akan digunakan untuk membayar bahan baku yang telah dibeli dari petani mitra. ii Aliran informasi yang terjadi dalam supply chain produk aloevera akan bergerak dari hulu ke hilir dan juga hilir ke hulu. Semua pelaku dalam supply chain memiliki peran yang sama pentingnya dalam memberikan informasi terkait bahan baku dan produk aloevera. Aliran informasi akan terjadi ketika dua pelaku ekonomi atau lebih sedang berinteraksi atau berkomunikasi. Informasi yang disampaikan terkait ketersediaan bahan baku, masalah-masalah yang terjadi, kondisi lahan budidaya dan tanaman budidaya. Hasil prosentase tingkat performansi petani mitra memiliki nilai yang berbeda. Perbedaan prosentase tingkat performansi yang terjadi karena luasan lahan yang dimiliki, kondisi lahan budidaya, rentan waktu dalam proses panen, dan pengalaman tiap petani mitra. Hasil tingkat performansi tertinggi dimiliki oleh responden nomor 35 dengan prosentase 96,27. Untuk nilai tingkat performansi terendah dimiliki oleh responden nomor 41 dengan prosentase 32,14. Long term relationship yang dimiliki oleh PT. KNA terhadap petani mitra didapati hasil yang mana perusahaan merasa percaya dengan adanya petani mitra. Hubungan kerja sama perusahaan juga menggunakan komitmen yang sangat baik. Perusahaan menggunakan komunikasi yang dirasa sering dalam proses pembinaan dan berinteraksi. Perusahaan telah merasa puas terhadap kinerja petani mitra dan hasil panen yang diberikan oleh petani. Hingga saat ini, perusahaan merasa tergantung dengan adanya sistem mitra dengan para petani akan pemenuhan kebutuhan bahan baku produk aloevera. Petani mitra yang telah bekerja sama dengan perusahaan telah memiliki rasa sangat percaya terhadap PT. KNA. Petani mitra juga telah bekerja sama dengan perusahaan dengan landasan komitmen yang baik, yang mana telah disepakati di awal bermitra. Menggunakan komunikasi yang sering, segala masalah yang terjadi sedikit demi sedikit telah terurai. Rasa puas petani mitra telah didapatkan petani dari aspek ekonomi dan hubungan yang berlangsung terhadap PT. KNA. Terdapat keterkaitan antara kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan, ketergantungan perusahaan terhadap petani mitra dengan tingkat performasi responden petani mitra dengan nilai prosentase keseluruhan 73,48 dengan kategori tinggi