Analisis Faktor Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Sari Alang-Alang (Studi Kasus Di Ukm Minuman Sari Alang-Alang Kota Wisata Batu, Jawa Timur)

Perkembangan Usaha Kecil Menengah di Indonesia pada saat ini memberikan dampak yang positif dalam penyerapan tenaga kerja. Menurut data BPS tahun 2013, perusahaan industri mikro mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.408.857 orang, sedangkan pada tahun 2014, jumlah tersebut meningkat menjadi 6.039.855 orang. Industri pangan adalah salah satu industri yang mampu bertahan ditengah perekonomian negara yang tidak stabil dan diperkirakan industri ini akan tetap berdiri kokoh di masa datang. Sari alang-alang merupakan salah satu produk industri pangan yang mampu menjawab tantangan pasar yaitu menginginkan produk sehat tetapi juga praktis. Didukung kemajuan IPTEK dalam pengolahan minuman, membantu proses tanaman alang-alang yang sebelumnya tidak dipedulikan oleh masyarakat, menjadi minuman yang enak dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu UKM yang berada di Kota Batu merupakan pencetus awal pengolahan tanaman alang-alang menjadi minuman yang berkhasiat di wilayah Malang Raya. UKM tersebut resmi berdiri sejak tahun 2007. Sedikitnya kompetitor penghasil minuman sari alang-alang membuat pelanggan minuman alang-alang tidak memiliki banyak pilihan merek sehingga lebih memilih mengkonsumsi minuman sari alang-alang yang diproduksi oleh UKM di Kota Batu. Penelitian ini membahas mengenai dua hal, yang pertama komponen yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk dalam citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image), dan citra produk (product image). kedua, menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk minuman sari alang-alang. Komponen Brand Image yang dianalisis sebanyak 12 variabel yaitu popularitas perusahaan, kredibilitas perusahaan, jaringan distribusi perusahaan, inovasi perusahaan, gaya hidup, tingkat pendapatan, usia, desain merek, bentuk kemasan, harga, rasa, dan manfaat. Penelitian ini dilakukan di Kota Malang dan Kota Batu dengan mengambil informasi dari key informan dan konsumen sebanyak 60 orang. Penelitian ini mengguankan statistik deskriptif dengan menggunakan skala Likert. Untuk menganalisis komponen dan mereduksi faktor menggunakan alat Analisis Faktor. Hasil Analisis Faktor Brand Image Pada elemen citra pembuat (corporate image), urutan unsur yang paling dipertimbangkan konsumen hingga yang tidak terlalu dipertimbangkan adalah unsur popularitas perusahaan dengan nilai loading factor 0,792, jaringan distribusi perusahaan nilai loading factor 0,699, kredibilitas perusahaan 0,654 , dan inovasi perusahaan 0,579. Pada elemen citra pemakai (user image), urutan unsur yang paling dipertimbangakan konsumen hingga yang tidak terlalu dipertimbangkan adalah gaya hidup nilai loading factor 0,870, usia 0,810, dan tingkat pendapatan 0,729. Pada elemen citra produk (user image), urutan unsur yang paling dipertimbangkan konsumen hingga yang tidak terlalu dipertimbangakan konsumen adalah harga nilai loading factor 0,783, manfaat 0,650, rasa 0,602, bentuk kemasan 0,555, dan desain 0,450. Faktor yang terbentuk adalah Faktor I (Faktor Citra), Faktor II (Faktor Prestige), dan Faktor III (Faktor Teknologi. Variabel yang masuk dalam faktor Faktor I (Faktor Citra),, yaitu popularitas perusahaan, kredibilitas perusahaan, jaringan distribusi perusahaan, desain merek, rasa, harga, dan manfaat. Variabel yang terkandung dalam Faktor II (Faktor Prestige), adalah gaya hidup, tingkat pendapatan, dan usia. Sub-variabel yang ada pada Faktor III (Faktor Teknologi) adalah inovasi perusahaan