Pengaruh Pemberian Berbagai Sumber Bahan Organik terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) pada Inceptisol Sukamandi Jawa Barat

Tanaman padi memegang peranan penting di Indonesia yang akan menjadi beras untuk memenuhi makanan pokok juga mempengaruhi situasi ekonomi dan berdampak pada bahan-bahan konsumsi lainnya. Permintaan meningkat memberikan dampak terjadinya penanaman padi secara terus menerus tanpa memperhatikan kondisi tanah sebelum maupun sesudah ditanam. Sebagian besar tanah-tanah yang terdapat di Indonesia merupakan jenis Inceptisol yang digunakan untuk pertanaman tanaman pangan seperti jagung dan padi (Puslittanak, 1987). Hampir 42% di Pulau Jawa, 27% di Sumatera dan sisanya di Kalimantan, Sulawesi dan Bali, NTB dan NTT (Setyorini et al., 2004). Salah satunya di Sukamandi Jawa Barat dengan pertanaman tanaman padi. Jenis Inceptisol ini memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah. Ketersediaan unsur hara yang rendah merupakan kendala penting dalam kaitannya terhadap pertumbuhan tanaman (Abdurahman, 2008). Untuk itu salah satu solusi yang ditawarkan adalah keseimbangan antara input dan output terhadap tanah dengan pengembalian bahan organik ke dalam tanah. Contohnya saja kotoran hewan ternak yang sudah dikomposkan dan kompos sisa panen dari tanaman pangan. Kompos pupuk sapi dan ayam menjadi alternatif penggunaan bahan organik untuk penelitian ini yang mengandung unsur hara P dan N serta sisa panen tanaman padi yaitu jerami yang mempunyai kandungan hara K, sehingga diharapkan berpengaruh terhadap produksi tanaman padi, ketersediaan hara tanah dan serapan hara tanaman padi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Kimia Tanah Balai Penelitian Tanah Bogor dari bulan Januari – Mei 2016 menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 10 Perlakuan (Kompos pupuk ayam dan sapi 1, 2, dan 3 ton ha-1 dan kompos jerami 2, 4, dan 6 ton ha-1) dan 3 ulangan. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan dan serapan tanaman, hara makro dan sifat kimia tanah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dan di uji lanjut dengan DMRT 5%. Pengaruh ketersediaan hara makro pada tanah dan serapan tanaman terlihat pada pertumbuhan tanaman dan analisis setelah panen. Pemberian ketersediaan hara makro menurun setelah panen, sedangkan serapan hara pada tanaman padi dengan perlakuan pupuk kandang ayam memiliki serapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedua jenis bahan organik lainnya. Tingkat hubungan parameter ketersediaan hara K tanah dengan parameter produksi adalah kuat -0,62 yang artinya apabila berat kering tanaman mencapai nilai yang tinggi maka nilai unsur hara K tanah tergolong rendah. Begitu pula dengan nilai hubungan berat bernas gabah dengan serapan hara P tanaman -0,83 dengan tingkat hubungan sangat kuat. Untuk produksi tanaman padi, bahan organik jerami memberikan pengaruh nyata terhadap BK dan BB jerami, BB dan BK gabah, berat gabah bernas. Sedangkan pengamatan pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah anakan) berpengaruh nyata terhadap perlakuan pupuk ayam dan pupuk sapi memberikan berat 1000 butir lebih nyata