Pengendalian Internal Persediaan Sayuran Organik Berbasis Urban Farming Pada Tingkat Kelompok Tani Berskala Komersil

Sayuran organik di Indonesia masih rendah produksinya meskipun beberapa produk tanaman organik, seperti beras dan olahan lainnya mulai muncul di berbagai pasar swalayan di kota-kota besar. Oleh sebab itu, saat ini dipicu oleh tren hidup sehat dan go organic maka sering terjadi surplus permintaan untuk sayuran organik. Salah satu kelompok tani di Kota Malang yaitu kelompok tani “Vigur Organik” mengembangkan budidaya berbasis urban farming untuk sayuran organik. Oleh sebab ketidakpastian permintaan yang tinggi, maka manajemen pengendalian persediaan di vigur organik sangat diperlukan. Masalah pengendalian persediaan merupakan masalah yang rumit karena adanya ketidakpastian kebutuhan dan ketidakpastian akan datangnya pasokan sayuran organik tersebut. Untuk memastikan bahwa sayuran organik yang dibutuhkan tetap tersedia meskipun menghadapi ketidakpastian, maka penting diadakan manajemen pengendalian persediaan. Kelompok wanita tani Vigur Organik merupakan kelompok tani yang bergerak di bidang produksi sayuran organik dan produk olahan yang berbasis Urban Farming dikarenakan lokasi penanamannya memanfaatkan pekarangan rumah menggunakan polybag. Meskipun penanaman menggunakan polybag dengan memanfaatkan pekarangan rumah, namun hasil usahataninya berskala komersil dan permintaannya pun tinggi. Selain itu juga, kelompok wanita tani Vigur Organik telah memiliki sertifikat organik dari Badan Sertifikasi Organik Seloliman. Pengendalian internal persediaan sayuran organik dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan sistem pengendalian internal berdasarkan unsur-unsur pengendalian internal persediaan sayuran organik berbasis urban farming yang diterapkan oleh kelompok tani vigur organik dalam memenuhi permintaan konsumen, mengetahui upaya untuk meningkatkan persediaan sayuran organik berbasis urban farming untuk memenuhi permintaan konsumen, dan menganalisis jumlah ekonomis dalam setiap pesanan, cadangan pengaman, serta jumlah maksimal dan minimal persediaan sayuran organik. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif yang mendeskripsikan lima unsur pengendalian internal persediaan dan menggunakan metode economic order quantity, safety stock, analisis persediaan maksimal, dan minimal. Unsur pengendalian internal persediaan sayuran organik pada kelompok wanita tani vigur organik berdasarkan kelima unsur sebagai berikut: a. Lingkungan Pengendalian Struktur Organisasi Kelompok Wanita Tani Vigur Organik terbilang sederhana karena hanya terdiri dari ketua dan wakilnya, sekertaris, bendahara, seksi pemasaran, dan anggota. Tim Quality Control dihilangkan karena seluruh pengurus dan anggota diharapkan dapat melakukan quality control terhadap produk yang dihasilkannya karena seluruh anggota melakukan pekerjaan tersebut secara keseluruhan mulai dari onfarm sampai produksinya. Sumberdaya Manusia pada kelompok wanita tani Vigur Organik tidak harus berkompeten pada bidang pertanian karena akan terdapat pelatihan dan pembelajaran dari anggota lain maupun pengurus setelah menjadi anggota. Kebijakan sumberdaya manusia pada Vigur Organik bukan diperuntukkan untuk kepentingan komersil yang menghasilkan produk berkualitas dan sehat saja, akan tetapi lebih kepada kesejahteraan anggota. b. Penilaian Resiko Persediaan Sayuran Organik Dalam memproduksi sayuran organik, Kelompok Wanita Tani Vigur Organik mendapatkan beberapa resiko yaitu: sayuran organik lebih rentan terserang hama karena tidak menggunakan pestisida sama sekali sehingga akan menurunkan produksi dan kualitas, akan tetapi resiko tersebut dapat disiasati dengan cara polikultur; Resiko pada saat distribusi untuk memasarkan ke lokasi pemasaran yaitu sayuran rentan terkontaminasi timbal dari asap kendaraan di jalan. c. Informasi dan Komunikasi Persediaan Sayuran Organik Untuk informasi pembagian komoditas, terdapat kesepakatan pembagian komoditas yang ditanam anggota agar semua komoditas tersedia sepanjang waktu. Cara untuk berkomunikasi pada pelaksanaan transaksi pemesanan sayuran organik pada anggota sebelum akhirnya dikirim ke stokist Vigur Organik dilakukan melalui telepon/sms/whatsapp. d. Pemantauan Persediaan Sayuran Organik Pemantauan dilakukan ketika adanya penurunan kuantitas setoran oleh anggota dengan cara pengurus datang langsung ke lokasi usahatani anggota tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan ketika ada permasalahan tertentu dan evaluasi rutin juga ada yang dilakukan empat bulan sekali. e. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian terdiri dari pemesanan, penerimaan untuk penyimpanan, dan pengeluaran serta pengiriman sayuran organik. Masing-masing aktivitas tersebut memiliki prosedur tersendiri sehingga dengan adanya prosedur tertentu tersebut diharapkan manajemen aktivitas pengendalian persediaan dapat berlangsung dengan teratur. Akan tetapi, prosedur tersebut masih sederhana. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengendalian persediaan yang dilakukan oleh kelompok wanita tani Vigur Organik selama ini sudah efektif untuk memenuhi persediaan sehingga dapat tersedia sepanjang waktu. Akan tetapi, belum dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Dengan adanya analisis pengendalian persediaan menggunakan economic order quantity, safety stock, persediaan maksimal, dan persediaan minimal akan dapat membantu mengontrol persediaan pada Vigur Organik. Berdasarkan analisis menggunakan data demand, maka diperoleh jumlah pemesanan Sayuran Organik yang ekonomis pada tahun 2016 sebesar 196,06 pack/pesanan. Tingkat pelayanan yang diharapkan yaitu tingkat tertinggi 99%, maka cadangan pengaman di stokist harus tinggi pula yaitu dengan service factor sebesar 2,33 maka cadangan pengaman harus sebanyak 379,77 pack setiap bulannya. Sedangkan untuk maximum inventory diperoleh sebesar 575,83 pack dan persediaan minimal diperoleh sebesar 19,69 pack di stokist. Untuk mengantisipasi permintaan yang mendadak agar tetap tersedia