Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat Dan Mikoriza Terhadap Infeksi Turnip Mosaic Virus (Tumv) Pada Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis (L.) Hanelt)

Pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis (L.) Hanelt) merupakan sayuran yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan dilihat dari aspek ekonomi dan bisnis. Gangguan pertumbuhan pada tanaman pakcoy dapat disebabkan oleh Turnip Mosaic Virus (TuMV) yang telah mengakibatkan gagal panen pada lahan budidaya caisim dengan persentase kejadian penyakit sebesar 100%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan infeksi TuMV ialah melalui penyediaan unsur hara fosfor (P) bagi tanaman. Kebutuhan unsur P dapat dipenuhi dengan pemberian pupuk fosfat jenis SP-36 serta pemanfaatan mikroba pelarut P yaitu mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk SP-36 dan mikoriza terhadap intensitas penyakit akibat TuMV, pertumbuhan, serta produksi tanaman pakcoy. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret–Juni 2016 di Rumah Kawat Universitas Widyagama Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan berupa pemberian pupuk SP-36 dan mikoriza secara tunggal, serta kombinasi keduanya. Data dianalisis dengan uji F taraf 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Infeksi TuMV pada tanaman pakcoy ditandai dengan gejala mosaik dan klorosis, serta diikuti gejala melepuh, vein clearing, dan vein banding pada daun. Masa inkubasi TuMV pada tanaman pakcoy berkisar selama 6,33-9,00 HSI, namun keseluruhan perlakuan menunjukkan pengaruh yang sama dengan kontrol terhadap masa inkubasi. Pemberian pupuk SP-36 dan mikoriza memberikan pengaruh terhadap intensitas penyakit akibat infeksi TuMV. Pemberian pupuk SP-36 secara tunggal dengan dosis 200 kg/ha mampu menurunkan infeksi TuMV dengan rerata intensitas penyakit sebesar 14,81% dibandingkan dengan kontrol yang menunjukkan rerata intensitas penyakit sebesar 32,84%. Tidak adanya pengaruh dari inokulasi mikoriza dipengaruhi oleh rendahnya infeksi mikoriza pada akar tanaman pakcoy yang memiliki kisaran persentase 1,33-21,33%. Pemberian mikoriza dan pupuk SP-36 baik tunggal maupun kombinasinya belum dapat meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot basah tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol