Peranan Buruh Perempuan di Desa Kucur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga dan Kontribusinya Pada Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus Buruh Perempuan di Pabrik Rokok Desa Kucur, Kecaman Dau, Mal

Masuknya tenaga kerja perempuan dalam sektor publik merupakan implikasi dari proses pembangunan pertanian di Indonesia. Banyaknya tenaga kerja perempuan ini dapat dilihat dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2014 di Indonesia terdapat perkembangan tingkat tenaga kerja perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki, untuk tenaga kerja perempuan berkembang sebesar 2.613 orang sedangkan tenaga kerja laki-laki hanya berkembang sebesar 416 orang. Dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut dapat diketahui terakhir pada tahun 2014 bahwa semakin banyak tenaga perempuan yang masuk ke dalam sektor publik. Pada masa sekarang ini, wanita ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara bekerja di sektor publik atau diluar rumah merupakan hal yang biasa. Eksistensi kaum wanita di abad ke-20 ini tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi juga dapat bekerja membantu suami meningkatkan penghasilan karena tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga, dikarenakan penghasilan suami yang masih belum bisa mencukupi kebutuhan pokok keluarganya. Wanita memiliki beberapa potensi yang juga tidak kalah dibanding dengan kaum pria, baik dari segi intelektual, kemampuan, maupun keterampilan Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang merupakan salah satu lokasi penghasil tanaman hortikultura dengan jumlah penduduk yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Akan tetapi kebanyakan perempuan disana yang memiliki keterbatasan ekonomi sehingga memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja menjadi buruh pabrik rokok yang letaknya di Jln. Bandulan yang jaraknya hanya 15 menit jika di tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Banyaknya pabrik yang berada di Kecamatan Dau salah satunya adalah pabrik rokok yang menggelolah daun tembakau kering menjadi rokok dan menyerap tenaga kerja dari kalangan masyarakat yang ada di Kecamatan Dau salah satunya adalah perempuan yang tinggal di Desa Kucur. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk mendeskripsikan alasan yang menyebabkan perempuan di Desa Kucur bekerja di sektor publik, (2) untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan perempuan di Desa Kucur bekerja di sektor publik, (3) untuk menganalisis peranan buruh perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya, (4) untuk menganalisis kontribusi perempuan buruh pabrik pada pendapatan rumah tangga, dan (5) untuk menganalisis tingkat kesejahteraan keluarga buruh perempuan di Desa Kucur. Metode analisis yang digunakan adalah metode Deskripstif Kualitatif , Teori Gender yang terdiri dari empat aspek yaitu aspek aktivitas, aspek akses, aspek kontrol dan aspek manfaat dan menggunakan metode analisis pendapatan rumah tanggaStatis. Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka dapat diketahui alasan-alasan yang menyebabkan perempuan di Desa Kucur harus bekerja di sektor publik Membantu perekonomian keluarga, pendidikan yang terbatas, tidak memiliki keahlian khusus, untuk mengisi waktu luang, diajak oleh para tetangga dan dapat diketahui faktror-faktor yang menyebabkan perempuan berperan ganda yaitu faktor sosial dan faktor ekonomi. Faktor sosial diantaranya kondisi lingkungan, jumlah anggota keluarga, pendidikan terakhir dan pengalaman. Faktor sosial merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi mulai dari kondisi lingkungan, semakin banyak jumlah anggota yang dimiliki maka semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, sedangkan pendidikan yang dimiliki perempuan di Desa Kucur terbatas sehingga hanya bisa bekerja di pabrik. Faktor ekonomi diantaranya adalah kemiskinan dan kebutuhan masyarakat yang terus bertambah sedangkan penghasilan suai tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada. Hasil analisis peranan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga menggunakan teori gender dengan melihat aspek aktivitas, aspek akses, aspek kontrol dan aspek manfaat maka dapat diketahui peran perempuan pada aspek aktivitas sebesar 39,39%, sedangkan pada aspek akses sebesar 17,86%, pada aspek kontrol sebesar 25% dan pada aspek manfaat sebesar 60%. Dari ke empat aspek persentase terbesar adalah aspek manfaat hal ini dikarenakan perempuan lebih menerima manfaat dari kegiatan pengalaman kerja, pengetahuan dunia luar dan tingkat gaji yang didapatkan. Dari hasil analisis pendapatan rumah tangga maka diketahui kontribusi pendapatan perempuan terhadap rumah tangga buruh memang lebih kecil daripada pendapatan laki-laki. Akan tetapi hampir menyamai total pendapatan laki-laki. Total kontribusi pendapatan rata-rata perempuan sebesar Rp 1.439.740 dengan presentase sebesar 43,95%, sedangkan total kontribusi pendapatan rata-rata laki-laki sebesar Rp 1.836.363 dengan presentase sebesar 56,05%. Hasil analisis tingkat kesejahteraan berdasarkan BKKBN menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan keluarga buruh pabrik di Desa Kucur dari segi keadaan pangan, sandang dan papan tergolong tinggi, dari segi kesehatan tergolong tinggi hal ini dikarenakan jika ada keluarga buruh yang sakit dibawah ke pukesmas atau dokter terdekat dan memiliki sara MCK yang lengkap. Untuk keadaan tingkat pendidikan anak, dari seluruh anak buruh perempuan sekolah berdasarkan umur dan memiliki perlengkapan sekolah. Sedangkan untuk tingkat pendapatn keluarga dikategorikan sedang hal ini dikarenakan keluarga buruh masih belum bisa menabung secara terus menerus meskipun penghasilanya tinggi