Uji Daya Hasil Pendahuluan 9 Galur Harapan Jagung (Zea Mays L.) Hasil Persilangan Generasi S3

Jagung (Zea mays L.) ialah bahan pangan pokok kedua di Indonesia. Penduduk beberapa daerah di Indonesia ( Madura dan Nusa tenggara) juga menggunakan jagung sebagai bahan pangan pokok. Kebutuhan jagung tiap tahunnya meningkat, hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan jagung untuk bahan pangan dan juga pakan unggas. Jagung digunakan untuk pakan unggas karena memiliki kadar pati yang tinggi dan mudah dicerna, serta memiliki kadar xantofil yang tinggi. Galur - galur harapan perlu diuji sebelum menjadi varietas unggul, diantaranya melalui uji daya hasil dan uji adaptasi.Penelitian uji daya hasil ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil galur - galur harapan jagung dibandingkan dengan varietas pembanding, dan untuk mengetahui potensi masing – masing galur harapan yang akan dijadikan varietas unggul. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan September 2014 di desa Ganung Kidul Kabupaten Nganjuk. Keadaan geografis lahan penelitian terletak pada ketinggian 60 mdpl, suhu minimum 26o C, kelembaban udara sekitar 75% dan dengan curah hujan 430 mm per bulan. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ialah sembilan galur harapan jagung G10 x A, A x G10, B5 x A, G10 x B5, B5 x G10, G4 x A, A x G4, B5 x G4, G4 x B5 dan satu varietas pembanding pioneer, pupuk majemuk NPK, Insektisida dan air. Peralatan yang digunakan meliputi cangkul, spidol, gunting, gembor, meteran, penggaris, tali rafia, timbangan analitik.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan.Perlakuan terdiri atas sembilan galur jagung dan satu varietas pembanding, sehingga secara keseluruhan terdapat 30 satuan percobaan. Total Populasi yang terdapat pada lahan percobaan ialah 3000 tanaman.Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 tanaman contoh pada tiap satuan percobaan, sehingga nantinya terdapat total 300 tanaman contoh. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang diameter batang, umur berbunga betina (hari), umur berbunga jantan (hari), bobot 100 butir biji (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), Bobot segar tongkol berklobot (gram/tongkol), bobot segar tongkol tanpa klobot (gram/tongkol), hasil produksi ha-1 dan analisis heritabilitas. Analisis data kuantitatif menggunakan uji analisis ragam (ANOVA) pada taraf 5%. Selanjutnya dilakukan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan 1%. Tiap – tiap perlakuan yang ditanam pada lahan penelitian menunjukan perbedaan nyata pada tiap parameter pengamatan, baik itu pada tinggi tanaman, lingkar tongkol, jumlah daun, tinggi tongkol, lingkar tongkol, panjang tongkol, bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, lingkar tongkol tanpa klobot, panjang tongkol tanpa klobot dan juga bobot 100 butir benih. Galur-galur harapan yang memiliki potensi hasil terbaik ialah galur harapan B5 ii x G10, G4 x A, B5 x G4 dan G4 x B5. Nilai rata-rata potensi hasil galur-galur harapan jagung sebesar 12,08 ton per hektar lahan. Dari data hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan nilai heritabilitas antara parameter pengamatan yang satu dengan yang lainnya. Rata-rata nilai heritabilitas pada tiap parameter pengamatan tinggi. Pada penelitian ini juga terdapat nilai KKG yang rendah pada masing-masing perlakuan (0 < x ≤ 25)