Perbaikan Sifat Fisik Bahan Letusan Gunung Kelud Dengan Aplikasi Bahan Organik Daun Ubi Jalar (Ipomea Batatas) Dan Tanaman Pionir

Erupsi terakhir Gunung Kelud (2014) menimbulkan kerusakan di Desa Pandansari. Material vulkanik yang memiliki berat isi yang sangat tinggi, total ruang pori yang sangat rendah, kadar air tersedia sangat rendah dan juga mudah terjadi erosi karena material vulkanik bersifat sangat lepas. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik material Gunung Kelud dengan menggunakan bahan organik daun ubi jalar (Ipomea batatas) dan tanaman pionir Arachis pintoi, Pennisetum purpureum dan Tithonia diversifolia yang banyak ditemukan di daerah terkena dampak erupsi dan keberadaannya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Kepuhharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Analisis dasar serta analisis hasil penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 hingga Februari 2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode RAKF (Rancangan Acak Kelompok Faktorial) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama bahan organik dan faktor kedua adalah tanaman pionir. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan mengkombinasikan antara bahan organik daun ubi jalar (Ipomea batatas) dan 3 tanaman pionir. Perlakuan terdiri dari B0T0 (kontrol); B0TAP (Tanaman A. pinthoi); B0TPP (Tanaman P. purpureum); B0TTD (Tanaman T. difersivolia); BIBT0 (Bahan organik T. difersivolia); BIBTAP (Bahan organik + Tanaman A. pinthoi); BIBTPP (Bahan organik + Tanaman P. purpureum); BIBTTD (Bahan organik + Tanaman T. difersivolia) Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi tanaman pionir dan bahan organik daun ubi jalar (Ipomea batatas) hingga 24 MST secara statistik belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat fisik bahan letusan. Namun terdapat indikasi bahwa perlakuan yang diaplikasikan mengarah ke perbaikan sifat fisik bahan letusan, yaitu berat isi menurun (0,21-0,37 g cm-3), ruang pori total meningkat (7,42-13,62%), kadar air tersedia meningkat (0,13-1%) dan diameter massa rerata meningkat (0,06-0,08 mm). Kombinasi perlakuan terbaik yaitu penambahan bahan organik daun ubi jalar dengan tanaman pionir rumput gajah (BIBTPP)