Analisis Distribusi Komoditas Beras Di Kota Probolinggo (studi kasus di desa Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo

Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional diselenggarakan dalam rangka mengatasi kekurangan pangan dalam jumlah dan mutu. Ketahanan pangan nasional salah satunya dicirikan dengan adanya ketersediaan pangan yang cukup secara makro, namun pada faktanya masih ditemui beberapa daerah yang masyarakatnya tidak mampu mengakses pangan yang cukup. Dalam hal ini, kota Probolinggo merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki permasalahan terhadap ketahanan pangan terutama ketidakseimbangan antara panen yang dihasilkan dengan konsumsi penduduk. Tujuan dari penelitian ini yaitu, 1) Mengidentifikasi pemenuhan komoditi beras yang terjadi di kota probolinggo; 2) Mendeskripsikan pola distribusi komoditi beras yang berlangsung di kota Probolinggo; 3) Menganalisis tingkat stabilitas harga komoditi beras di kota Probolinggo; 4) Menentukan strategi yang paling efektif untuk komoditi beras di kota Probolinggo. Metode yang digunakan untuk menganalisis distribusi beras adalah analisis deskriptif, analisis margin, analisis SWOT dan analisis persepsi masyarakat. Data yang diperoleh berupa data primer yang bersumber dari observasi dan wawancara langsung dengan daftar pertanyaan serta data sekunder yang bersumber dari beberapa literatur dan instansi terkait dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa kota Probolinggo memiliki tiga pola distribusi dan dari distribusi nilai rantai diketahui bahwa petani rata-rata mendistribusikan hasil pertaniannya kepada pedagang tengkulak sebesar 88% dan 12% kepada penggiling. Pengeluaran yang paling tinggi adalah pada pihak penggilingan padi karena penggilingan padi mendapatkan perlakuan penting meliputi gabah kering (GKG). Tingkat aksesibilitas komoditi beras di kota Probolinggo tergolong tinggi, karena letak geografisnya yang strategis, sering dilewati oleh kendaraan dan infrastruktur yang memadai, sehingga mempermudah masyarakat dalam mengakses beras. Bedasarkan pendekatan SWOT, startegi yang paling efektif untuk efisiensi distribusi beras di kota Probolinggo adalah dengan mempertahankan dan memperluas pangsa pasar, mempertahankan harga jual produk di pasar, mempertahankan komitmen terhadap mutu produk, meningkatkan kinerja bagian pemasaran dan mengoptimalkan kapasitas produksi