Peningkatan Produktivitas Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleraceae Var Botrytis L.) Melalui Penambahan Dan Waktu Pemberian Urin Sapi Fermentasi.

Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga kubis-kubisan (Cruciferae) yang berasal dari Eropa. Meskipun kubis bunga telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun perkembangannya tidak sepesat kubis krop atau petsai. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), pada tahun 2003 hingga 2006 produktivitas kubis bunga mengalami kenaikan dari 86.222 ton/tahun hingga 135.518 ton/tahun. Sedangkan pada tahun 2006 hingga 2009 mengalami penurunan dari 135.518 ton/tahun hingga 96.038 ton/tahun. Terjadi kenaikan kembali pada tahun 2009 hingga 2012 yaitu 96.038 ton/tahun hingga 135.873 ton/tahun. Dari data di atas produktivitas tanaman kubis bunga fluktuatif. Dalam meningkatkan produktivitas kubis bunga memiliki beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Salah satu kendala ialah penyediaan hara bagi tanaman melalui pemupukan. Pemupukan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penambahan konsentrasi dan waktu pemberian urin sapi fermentasi yang tepat terhadap produktivitas tanaman Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) Hipotesis yang diajukan ialah Pemberian urin sapi fermentasi pada tanaman kubis bunga 50 ml l-1 air dengan waktu pemberian 1 minggu 1 kali (S5) dapat meningkatkan produktivitas tanaman kubis bunga. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014, di Kelompok Tani Langgeng Mandiri Dusun Dadapan – Desa Pandanrejo - Kecamatan Bumiaji - Kota Batu. Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, meteran, timbangan, handsprayer, label, LAM, serta alat – alat lain. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kubis bunga varietas LOLA, biourin sapi, pupuk NPK, dan air. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dan diulang sebanyak 3 kali, yaitu S0 = control, S1 = urin sapi fermentasi 50 ml l-1 air (1 minggu 2 kali), S2 = urin sapi fermentasi 100 ml l-1 air (1 minggu 2 kali), S3 = urin sapi fermentasi 200 ml l-1 air (1 minggu 2 kali), S4 = urin sapi fermentasi 300 ml l-1 air (1 minggu 2 kali), S5 = urin sapi fermentasi 50 ml l-1 air (1 minggu 1 kali), S6 = urin sapi fermentasi 100 ml l-1 air (1 minggu 1 kali), S7 = urin sapi fermentasi 200 ml l-1 air (1 minggu 1 kali), S8 = urin sapi fermentasi 300 ml l-1 air (1 minggu 1 kali), S9 = urin sapi fermentasi 50 ml l-1 air (2 hari 1 kali), S10= urin sapi fermentasi 100 ml l-1 air (2 hari 1 kali), S11 = urin sapi fermentasi 200 ml l-1 air (2 hari 1 kali), S12 = urin sapi fermentasi 300 ml l-1 air (2 hari 1 kali). Total perlakuan yang didapat adalah 39 perlakuan. Parameter pengamatan meliputi : Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun, Berat Segar Tanaman, Berat Kering Total Tanaman, dilakukan pada 5 mst, 6 mst, 7 mst, 8 mst, 9 mst, dan panen.. Berat Segar Konsumsi, Berat Segar Total Tanaman, Diameter Krop, Indeks Panen dilakukan pada panen. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf 5% ii untuk mengetahui nyata atau tidak nyata pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5% untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antar perlakuan. Berdasarkan penelitian didapatkan kesimpulan bahwa :1.) Konsentrasi dan waktu pemberian urin sapi fermentasi yang optimal didapatkan pada perlakuan 50 ml l-1 air (1 minggu 1 kali) (S5) dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrytis L). 2.) Semakin rendah konsentrasi urin sapi fermentasi dan semakin lama interval aplikasi urin sapi fermentasi akan memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrytis L)