Analisis Efisiensi Pemasaran Beras Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Padi (Studi Kasus Di Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

Penelitian ini penting dilakukan karena untuk menganalisis pendapatan dari segi petani dapat dianalisis dari berbagai aspek, salah satunya yaitu dari segi pemasaran. Pemasaran beras untuk tujuan peningkatan pendapatan erat kaitannya dengan proses usahatani petani, kendala dalam melakukan usahatani padi selama ini salah satunya adalah pada proses pemasaran. Permasalahan utama yang dihadapi oleh petani yaitu pada harga jual. Pemasaran yang dilakukan dengan sistem tebasan ke tengkulak menyebabkan harga jual petani ditentukan oleh tengkulak dan cenderung lebih rendah yaitu Rp. 3700 dari HPP kabupaten Malang sebesar Rp 4400. Selain itu peralatan panen dan pasca panen dirasa masih kurang memadai, proses pemasaran yang efisien akan mampu meningkatkan pendapatan petani dan mendorong petani untuk terus melakukan usahatani. Pemasaran yang efisien akan menunjang kegiatan produksi petani (Anindita, 2004).Permasalahan penelitian yang harus dijawab dalam penelitian ini yaitu sejauhmana tingkat efisiensi pemasaran beras yang dicapai petani berpengaruh pada tingkat pendapatan usahatani petani padi di daerah penelitian. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran beras. 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran beras. 3) Menganalisis pengaruh tingkat efisiensi pemasaran beras terhadap pendapatan usahatani petani padi. Hipotesis dari penelitian ini adalah 1) Bahwa tingkat efisiensi pemasaran di daerah penelitian masih rendah dan belum efisien. 2) Volume penjualan dan share petani berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi pemasaran, sedangkan saluran pemasaran, referensi produk dan marjin pemasaran berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi pemasaran. 3) Tingkat efisiensi pemasaran petani sangat berpengaruh terhadap pendapatan usahatani petani padi. Beberapa penelitian serupa juga telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa sistem pemasaran gabah atau beras masih belum efisien, selain itu dari segi hubungan antara pemasaran dengan pendapatan terdapat hubungan yang kuat, sehingga erat kaitannya antara pemasaran dan upaya dalam peningkatan pendapatan usahatani petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang yang di tentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penentuan responden dilakukan dengan metode stratified sampling berdasarkan luas lahan petani. Responden terdiri dari 30 petani padi dan 16 responden lembaga pemasaran yang meliputi 2 penebas, 7 pengumpul, 2 agen dan 5 pengecer. Analisis data dalam penelitian ini ada 3 yaitu pertama menganalisis tingkat efisiensi pemasaran dianalisis melaluibeberapa indikator yaitu saluran pemasaran, marjin pemasaran, referensi produk, share petani dan volume penjualan. Selanjutnya dilakukan skoring pada masing-masing indikator, total skor dari seluruh indikator efisiensi pemasaran menunjukkan tingkat efisiensi pemasaran di daerah penelitian.Kedua, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran,menganalisis antara tingkat efisiensi pemasaran dengan ii saluran pemasaran, marjin pemasaran, referensi produk, share petani dan volume penjualan, menggunakan metode regresi berganda. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh tingkat efisiensi pemasaran terhadap pendapatan menggunakan metode regresi sederhana yang menganalisis antara tingkat efisiensi pemasaran dengan pendapatan usahatani petani padi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi pemasaran beras didaerah penelitian masih rendah dan tergolong kurang efisien. Saluran pemasaran dan margin pemasaran berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi pemasaran. Sedangkan share petani tidak menunjukkan adanya pengaruh pada tingkat efisiensi pemasaran. Pengaruh antara referensi produk dan volume penjualan terhadap tingkat efisiensi pemasaran tidak mampu di jawab melalui model regresi. Pengaruh tingkat efisiensi pemasaran beras terhadap pendapatan petani padi secara statistik sebesar 14,9%. Dari hasil penelitian ini di sarankan agar tingkat efisiensi pemasaran ditingkatkan dengan cara memperpendek saluranpemasaran, salah satu caranya yaitu menjual hasil produksi dalam bentuk beras langsung ke pengecer atau konsumen. Mengurangi marjin pemasaran dengan meningkatkan harga gabah di tingkat petani sehingga share harga petani bisa meningkat. Memperkecil penyusutan produk dengan melakukan kegiatan pasca panen dengan peralatan yang memadai, sehingga volume penjualan petani dapat meningkat. Sehingga pendapatan petani dapat meningkat melalui perbaikan sistem pemasaran yang dilakukan oleh petani