Pengaruh Macam Penggunaan Lahan Terhadap Erodibilitas Tanah Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang

Kawasan Ngantang masuk dalam wilayah DAS Konto Hulu yang lebih didominasi oleh sistem agroforestri kopi milik masyarakat dan hutan produksi yang dimiliki oleh pihak Perum Perhutani (Aini et al., 2010). Perubahan penggunaan lahan dari non-pertanian ke lahan pertanian menyebabkan terjadinya penurunan bahan organik tanah dimana memiliki pengaruh terhadap agregasi suatu tanah dan berperan penting dalam penurunan erodibilitas tanah (Gupta, 2002). Erodibilitas merupakan pendugaan secara kuantitatif yang menunjukkan adanya pelepasan dari partikel tanah dan berpindah yang disebabkan oleh faktor penyebab erosi yaitu air hujan dan limpasan permukaan (Nezami, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui adanya pengaruh perbedaan penggunaan lahan terhadap erodibilitas tanah di Kecamatan Ngantang, (2) Membandingkan jenis penggunaan lahan yang memiliki tingkat erodibilitas tanah paling rendah di Kecamatan Ngantang, (3) Memberikan informasi terkait jenis penggunaan lahan yang paling baik sebagai alternatif dalam usaha penurunan erodibilitas tanah. Dengan hipotesis (1) Penggunaan sebagai pertanaman tanaman semusim memiliki tingkat erodibilitas paling tinggi dibandingkan jenis penggunaan lahan lain, (2) Semakin beragam jenis tanaman, maka nilai erodibilitas yang dimiliki akan semakin rendah. Penelitian dilakukan di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan April hingga Juli 2015. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survey pengambilan sampel tanah yang kemudian dilakukan analisis laboratorium. Adapun parameter yang diamati adalah bahan organik tanah, struktur, tekstur dan permeabilitas tanah. Data yang didapatkan kemudian dimasukkan dalam rumus Wischmeier dan Smith (1978) 100 K = 2,1M1.14(10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3) dan selanjutnya dilakukan analisis korelasi dan regresi antar parameter. Hasil analisis menunjukkan penggunaan lahan berpengaruh nyata terhadap erodibilitas tanah, penggunaan lahan berhubungan dengan kandungan bahan organik dan tekstur tanah. Kandungan bahan organik pada semua penggunaan ii lahan yang diamati masuk dalam kategori sangat tinggi hingga rendah. Hasil analisis didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,409 atau hubungan antara bahan organik dan erodibilitas tanah adalah 40,9%. Korelasi debu dengan erodibilitas sebesar 66% atau persentase debu cukup berhubungan dengan penurunan atau kenaikan nilai erodibilitas tanah. Persentase liat didapat nilai koefisien korelasi sebesar 55,1% atau memiliki hubungan yang kuat terhadap erodibilitas tanah. Korelasi antara permeabilitas dan eodibilitas tanah memiliki hubungan yang cukup dengan nilai yang didapatkan sebesar 0,432 atau 43,2%