Pengaruh Pemberian Berbagai Mulsa Organik Terhadap Tiga Varietas Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)

Di Indonesia, jagung manis dikenal sejak tahun 1970-an. Jagung manis ialah tanaman hortikultura yang memiliki nama latin Zea mays saccharata Sturt dengan famili gramineae (rerumputan). Jagung manis tergolong tanaman monokotil berumah satu atau monoecious yaitu putik dan benang sari terletak pada bunga yang berbeda, tetapi masih dalam satu tanaman. Seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat diperlukan teknik budidaya yang tepat untuk memperoleh kualitas hasil jagung manis yang baik. Salah satunya ialah penggunaan bahan penutup tanah atau mulsa telah lama dikenal pada bidang pertanian. Mulsa memiliki berbagai manfaat apabila diaplikasikan pada tanaman jagung manis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian berbagai mulsa pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas jagung manis. Hipotesis yang di ajukan ialah pemberian berbagai mulsa organik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan bulan Februari hingga Mei di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur di Jalan Raya Karangploso Km 4 Malang. Alat yang dibutuhkan ialah jangka sorong, penggaris, refraktometer, timbangan analitik, Leaf Area meter (LAM) dan kamera. Sedangkan bahan yang dibutuhkan ialah mulsa organik yang berasal dari jerami padi, daun pisang, daun jagung. Lahan yang digunakan seluas 354 m2 dengan luas setiap plot 7,36 m2. Kemudian pupuk kandang kambing 3,5 t ha-1, pupuk urea 300 t ha-1 , SP36 sebanyak 150 t ha-1, KCl 100 t ha-1 , Furadan 3G, benih varietas Talenta, Jambore, Bonanza. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdapat 12 kombinasi perlakuan sehingga terdapat 36 plot percobaan. Pengamatan terdiri dari pertumbuhan dan hasil tanaman jagung umur 15, 30, 45, 60 hst. Komponen pertumbuhan meliputi panjang tanaman, luas daun, jumlah daun. Pada komponen hasil terdiri dari, panjang tongkol tanpa kelobot, diameter tanpa kelobot, bobot segar kelobot, bobot segar tanpa kelobot, dan tingkat kemanisan. Sedangkan analisis pertumbuhan tanaman dengan menggunakan ILD. Selain itu dilakukan pengamatan gulma dengan cara menghitung bobot kering dan bobot basah gulma. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan Uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan jagung manis pada jumlah daun dan panjang tanaman umur 60 hst, luas daun dan indeks luas daun umur 15 hst, bobot kering gulma umur 45 hst, 60 hst, bobot basah gulma umur 45 hst, 60 hst. Tetapi, tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman. Pemberian mulsa organik (jerami padi, daun jagung, daun pisang) memiliki pertumbuhan dan hasil yang sama dengan tanpa mulsa. Tetapi, pada varietas Bonanza mulsa jerami padi memiliki kandungan gula hingga 18,07 brix dibandingkan tanpa mulsa 14,73 brix dengan R/C sama diatas 1