Pengaruh Pemberian Trichoderma Harzianum Terhadap Kandungan N, P Dan K Dari Kompos Berbahan Dasar Kulit Kopi

Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas yang memiliki tingkat produksi yang tinggi di Indonesia. Menurut data statistik (BPS, 2012) tanaman kopi untuk wilayah jawa timur memiliki hasil produksi 54.236 ton. Hasil produksi tanaman kopi yang tinggi, akan mengakibatkan limbah yang tinggi juga. Tanaman kopi yang telah di panen memiliki dua metode dalam proses biji kopi, yaitu dengan proses kering dan basah. Kulit kopi yang telah melewati proses tersebut akan di buang dan di kumpulkan pada suatu tempat. Limbah kulit kopi yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos. Penambahan mikroorganisme dapat meningkatkan kandungan unsur hara, salah satu mikroorganisme yang dapat meningkatkan kandungan unsur hara adalah Trichoderma harzianum. Penggunaan Trichoderma harzianum diketahui dapat meningkatkan kandungan N, P dan K pada kompos. Penelitian dilakukan di UPT Kompos, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 – Mei 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang kemudian dilakukan uji lanjutan dengan BNJ 5 %. Rancangan terdiri dari lima perlakuan dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kandungan N-total, P-total dan K-total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Kompos berbahan dasar kulit kopi yang ditambahkan dengan Trichoderma harzianum dapat meningkatkan kandungan N-total sebesar 1,01% , P-total 1,71%, dan Ktotal 0,54%