Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Belimbing di Kabupaten Bojonegoro

Era globalisasi dan pasar bebas di Indonesia akan ditandai dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)/Asean Economic Community (AEC) yang akan dilaksanakan pada tahun 2015, yang mana menuntut komoditas belimbing untuk memiliki keunggulan komparatif agar dapat bersaing dipasaran dalam negeri maupun luar negeri. Potensi keunggulan tersebut semakin terbuka mengingat kondisi neraca perdagangan belimbing di Indonesia mengalami perkembangan yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan volume ekspor belimbing dan penurunan volume impor belimbing pada tahun 2009-2014. Selain itu, diperlukan beberapa upaya agar belimbing memiliki keunggulan komparatif. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan pengembangan usahatani belimbing di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk salah satunya daerah Jawa Timur yang memiliki produksi belimbing terbesar di Indonesia. Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah di Jawa Timur yang mengembangkan belimbing. Akan tetapi, jika dilihat dari produksi dan produktivitasnya masih tergolong rendah dibandingkan Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang mengembangkan belimbing. Hal tersebut mengindikasikan usahatani belimbing yang dilakukan belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis keunggulan komparatif usahatani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro dan, 2) menganalisis perubahan keunggulan komparatif usahatani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro ketika terjadi perubahan kenaikan harga input tradable (pupuk anorganik, pestisida), kenaikan harga input non tradable (upah tenaga kerja, sewa lahan dan pengairan), dan penurunan harga output belimbing. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi penelitian tersebut dipilih karena merupakan salah satu sentra pengembangan komoditas belimbing terbesar di Jawa Timur. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling berdasarkan responden yang mempunyai belimbing varietas yang sama yaitu varietas bangkok merah, blitar, demak, dan madu serta umur pohon belimbing yang sama. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dilakukan secara acak dengan menggunakan undian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Domestic Resource Cost (DRC) digunakan sebagai indikator dalam menentukan keunggulan komparatif dan analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tingkat hasil keunggulan komparatif. Hal ini dilakukan karena variabel-variabel dalam usahatani belimbing bersifat dinamis yang dapat berubah-ubah setiap waktu. ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro memiliki keunggulan komparatif dengan nilai Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) sebesar 0,604 atau lebih kecil dari 1. Hal ini berarti usahatani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro telah efisien dalam penggunaan sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat menghemat devisa negara sebesar US $0,396 dari setiap unit US $1 yang diimpor. Oleh karena itu, usahatani belimbing dapat terus dilanjutkan dan akan lebih menguntungkan apabila mampu meningkatkan produksi dalam negeri daripada mengimpor. Dalam hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan belimbing nasional dan untuk persiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)/Asean Economic Community (AEC) tahun 2015. Sedangkan perubahan-perubahan variabel yang terjadi diantaranya kenaikan harga input tradable (pupuk anorganik, pestisida), kenaikan harga input non tradable (upah tenaga kerja, sewa lahan dan pengairan), dan penurunan harga output belimbing menunjukkan bahwa perubahan tersebut dapat menurunkan keunggulan komparatif sehingga terdapat beberapa perubahan variabel yang mengakibatkan usahatani belimbing tidak memiliki keunggulan komparatif. Diperlukan upaya untuk meningkatkan keunggulan komparatif usahatani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro yaitu dengan mengoptimalkan/menekan penggunaan tenaga kerja dan pupuk anorganik yang lebih efisien. Hal ini dikarenakan tenaga kerja dan pupuk anorganik mempunyai proporsi biaya yang besar dari input tradable maupun non tradable. Selain itu, perlu dukungan peran pemerintah, penyuluh dan petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas belimbing serta usahatani yang dilakukan dapat lebih efisien