Analisis Kinerja Pada Kelompok Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus Pada Sentra Organik Brenjonk Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Pertanian organik khususnya sayuran organik sudah mulai banyak dikenal masyarakat Indonesia.Walaupun harganya dapat dibilang tinggi, namun manfaat yang dapat diperoleh bagi kesehatan lebih baik daripada non organik. Pengembangan produk pertanian organik dalam negeri diketahui mengalami peningkatan sebesar 20% (Badan Litbang Pertanian, 2002). Dengan demikian Sentra Organik Brenjonk harus memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing dalam pengembangan produk organik. Keunggulan kompetitif akan tercapai dengan menerapkan sistem manajemen strategi yang tepat yaitu dengan merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategis dengan baik. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan pengukuran kinerja perusahaan yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan alat ukur yang meliputi aspek keuangan dan non keuangan yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan, serta menjabarkan misi dan strategi perusahaan kedalam ukuran menyeluruh yang memberikan kerangka kerja bagi pengukuran kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kinerja pada usaha sayuran organik Brenjonk Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur berdasarkan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard, dan 2) Mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran kinerja pada usaha sayuran organik Brenjonk Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada Sentra Organik Brenjonk yang berada di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Penentuan responden menggunakan non-probabilitas yaitu purposive sampling dimana subjek dipilih berdasarkan keahlian mereka dalam masalah yang diteliti (Sekaran, 2006) untuk key informant. Dan Accidental Sampling yaitu teknik penetuan sampel dengan wawancara langsung dengan responden yang secara kebetulan bertemu dan dianggap cocok dan mampu menceritakan pengalaman setelah mengkonsumsi sayuran organik dengan dibantu pertanyaan/kuisioner dari peneliti (Ruslan, 2008) untuk kepuasan konsumen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan empat cara yaitu kuisioner, wawancara observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dan kuantitatif. Pengukuran kinerja Sentra Organik Brenjonk secara keseluruhan dari keempat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dapat tergolong dalam kategori AA pada tahun 2012, kategori A pada tahun 2013, dan kategori AA pada tahun 2014 dengan kondisi “Sangat Sehat” dengan total skor kinerja sebesar 80% pada tahun 2012, 78% pada tahun 2013, dan 86% pada tahun 2014. Hal ini dapat mendorong Sentra Organik Brenjonk untuk lebih siap lagi dalam meningkatkan usahanya menjadi Sentra Organik Brenjonk yang lebih besar yaitu skala Internasional. Namun masih perlu peningkatan dalam mencapai target yaitu pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Manfaat yang dapat diperoleh oleh Sentra Organik Brenjonk dari hasil pengukuran kinerja dengan metode Balaced Scorecard adalah : meningkatkan kemampuan Sentra Organik Brenjonk dalam melakukan penjualan dan pengendalian biaya-biaya operasional, meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan menekan komplain dengan memberikan kualitas pada produk yang kurang baik agar kepuasan pelanggan dapat terjaga, meningkatkan dalam pengembangan variasi produk, dan meningkatkan pelayanan terhadap petan