Strategi Bauran Pemasaran Berdasarkan Siklus Hidup Produk Cokelat Vanssa di CV. Vanessa Indonesia, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada tahun 2012, komoditas kakao menyumbang devisa negara sebesar USD 1.053.446.947 dari ekspor biji kakao dan produk olahan kakao. Pada tahun 2011 ekspor olahan kakao meningkat sebesar 195.471 ton dari sebelumnya 119.214 ton pada tahun 2010. Hal tersebut menyebabkan banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba dalam memenuhi permintaan konsumen terhadap kakao. Banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kakao menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan. Untuk menghadapi persaingan tersebut, maka perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan sistem pemasaran yang tepat sesuai dengan kondidi pasar. CV. Vanessa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kakao. Brand produk yang dimiliki adalah cokelat Vanssa. Semakin berkembangnya teknologi dan permintaan kakao meningkat, sehingga menimbulkan banyaknya pesaing dari cokelat Vanssa. Untuk menghadapi persaingan perusahaan, CV. Vanessa Indonesia harus memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai untuk dapat tetap mempertahankan produknya dikalangan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui segmenting, targeting dan positioning CV. Vanessa Indonesia dalam memasarkan Cokelat Vanssa, (2) untuk mengetahui strategi pemasaran yang dijalankan oleh CV. Vanessa Indonesia dalam memasarkan produk cokelat Vanssa, (3) untuk menganalisis posisi produk cokelat Vanssa pada siklus hidup produk dan (4) untuk mengidentifikasi strategi bauran pemasaran yang dijalan CV. Vanessa Indonesia yang sesuai dengan siklus hidup produk. Penelitian ini dilakukan di CV. Vanessa Indonesia, Kabupaten Sidoarjo- Jawa Timur. Pengambilan lokasi dan responden menggunakan metode purposive. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan perusahaan dan analisis Polli and Cook sebagai alat mengukur product life cycle produk dari CV. Vanessa Indonesia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat Segmenting, targeting dan positioning dari CV. Vanessa adalah sebagai berikut: segmenting, Segmentasi geografis: CV. Vanessa dalam memasarkan produk Vanssa tidak memberikan batasan untuk wilayah tertentu, Segmentasi demografis adalah segala umur laki-laki maupun perempuan dan Segmentasi Psikografis produk Vanssa dibuat untuk dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat yang tidak mengenal status sosial dan pekerjaan. Targeting, menetapkan pasar sasaran untuk masyarakat dengan usia produktif 10-40 tahun. Positioning, produk Vanssa dengan pesaing yang sudah memiliki nama memang jauh berbeda, tetapi produk Vanssa memiliki keunggulan dari segi bahan baku yang berkualitas. Strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh CV. Vanessa Indonesia meliputi 4P (produk, harga, distribusi dan promosi). Produk yangdihasilkan adalah cokelat Vanssa, harga untuk cokelat Vanssa per 4 pcs sebesar Rp 6500, cokelat Vanssa sudah didistribusikan ke 11 kota yang tersebar di Indonesia (Makassar, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Mataram, Bali, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan juga Surabaya), dan promosi yang dijalankan meliputi mengikuti pameran, promosi melalui web dan majalah online, serta personal selling. Berdasarkan analisis siklus hidup produk yang menggunakan metode Polli and Cook menunjukkan bahwa produk cokelat Vanssa berada pada tahap pertumbuhan (Growth) : x > μ + 0.5 = 87,71 > 19,605. Strategi bauran pemasaran yang sesuai untuk tahap pertumbuhan, yaitu produk yang dipasarkan dapat melakukan perluasan produk, perluasan pelayanan serta jaminan produk cokelat Vanssa, harga yang ditetapkan dapat menembus pasar dan diterima oleh semua segmen pasar, distribusi yang dijalankan harus intensif dan promosi yang dijalankan harus membangun kesadaran dan minat di pasar massal. Berdasarkan permasalahan dan hasil, terdapat beberapa saran sebagai masukan bagi perusahaan dan peneliti. Adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut: (1) Perlu adanya diferensiasi produk cokelat Vanssa seperti dalam bentuk bar atau trapesium, agar konsumen tidak bosan dengan produk cokelat Vanssa yang kecil. Sehingga produk cokelat Vanssa yang berbentuk bar nantinya dapat dipasok ke mini market-mini market. Hal ini dapat dilihat dari produk pesaing yang sudah memasuki pasar global yang berbentuk bar. (2) Promosi yang dijalankan hendaknya lebih intensif. Promosi dapat dilakukan dengan web atau blog yang sudah ada, karena apabila promosi dapat digencarkan akan menambah konsumen dan meningkatkan penjualan cokelat Vanssa dan (3) Peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain mengenai strategi bauran pemasaran sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta memperoleh ilmu pengetahuan yang baru