Respon Generasi Muda terhadap Pekerjaan Pertanian sebagai Subsistem Agribisnis (Studi di Karang Taruna Wahana Karya Dusun Karang Ampel, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)

Pekerjaan pertanian dalam pandangan generasi muda ternyata tidak selalu negatif, karena generasi muda menganggap pekerjaan di sektor pertanian masih pantas dilakukan dan masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari, walaupun tidak semua orang bisa dan mau bekerja sebagai petani. Bagi sekelompok pemuda yang tidak terbiasa bekerja di sektor pertanian menganggap bahwa pekerjaan di sektor pertanian sulit dilakukan dan berat karena pekerjaan pertanian hanya berkutat di sawah. Pertanian hari ini telah dikelola berdasarkan prinsip-prinsip agribisnis. Namun semakin bergemanya kata “agribisnis” di tengah-tengah masyarakat (khususnya generasi muda) ternyata belum diikuti dengan pemahaman yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa agribisnis diartikan sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian. Padahal agribisnis sesungguhnya adalah keseluruhan mata rantai aktivitas pertanian dari hulu hingga hilir. Respon generasi muda terhadap suatu pekerjaan tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat mendorong generasi muda untuk bekerja pada pekerjaan tersebut atau justru menarik generasi muda untuk memilih pekerjaan yang lain. Dalam hal ini respon generasi muda terhadap pekerjaan pertanian dapat dinilai dari persepsinya dalam memandang pekerjaan sebagai petani, juga dari dirinya memberikan sikap dan berperilaku terhadap pekerjaan pertanian sebagai subsistem agribisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis; (1) persepsi, (2) sikap, dan (3) perilaku generasi muda Dusun Karang Ampel terhadap pekerjaan pertanian sebagai subsistem agribisnis. Penelitian ini dilakukan di Dusun Karang Ampel, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan secara voluntary sampling yaitu pengambilan sample berdasarkan kerelaan berpartisipasi dalam penelitian. Dari 40 populasi generasi muda Dusun Karang Ampel Desa Karangwidoro diperoleh 22 generasi muda yang menjadi sampel dengan kriteria berusia 15-30 tahun, baik yang sudah memiliki pekerjaan ataupun belum. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui informasi dan dokumentasi dari instansi terkait maupun referensi yang menunjang. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan instrumen scoring dalam skala likert dan tabel silang. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil: (1) Generasi muda Dusun Karang Ampel Desa Karangwidoro memiliki persepsi yang positif terhadap pekerjaan pertanian sebagai subsistem agribisnis, dan terdapat 5 faktor yang tidak berhubungan positif terhadap persepsi generasi muda Dusun Karang Ampel yaitu tingkat pendidikan, pengalaman bekerja sebagai petani, pekerjaan orang tua sebagai petani, pemilikan lahan pertanian serta upah pekerjaan di luar sektor pertanian. (2) Generasi muda Dusun Karang Ampel Desa Karangwidoro juga memiliki sikap yang positif (senang) serta ikut menaruh harapan yang besar terhadap pekerjaan pertanian sebagai subsistem agribisnis, faktor yang berhubungan positif terhadap sikap generasi muda Dusun Karang Ampel hanyalah upah pekerjaan di luar sektor pertanian. (3) Perilaku generasi muda Dusun Karang Ampel Desa Karangwidoro untuk bekerja bersama petani baik dari hulu hingg hilir termasuk dalam kategori tidak aktif (tidak intens), terdapat 5 faktor yang tidak berhubungan positif terhadap perilaku generasi muda Dusun Karang Ampel yaitu tingkat pendidikan, pengalaman bekerja sebagai petani, pekerjaan orang tua sebagai petani, pemilikan lahan pertanian serta upah pekerjaan di luar sektor pertanian. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Sosialisasi mengenai agribinis dan ruang lingkupnya dapat disosialisasikan lebih massive, sehingga dapat menambah wawasan serta persepsi positif bagi petani dan masyarakat Desa Karangwidoro secara umum, serta generasi muda Dusun Karang Ampel secara khusus, (2) kelembagaan yang ada di Desa Karangwidoro (baik itu kelompok tani, karang taruna, koperasi, dsb) dapat diikutsertakan dalam rencana prioritas pembangunan desa, miminal diadakan sosialisasi dan pembagian peran, sehingga visi dan misi pembanguan Desa Karangwidoro dapat berjalan sesuai harapan. (3) Untuk perbaikan terhadap penelitian dengan tema yang sejenis, disarankan agar peneliti yang hendak melakukan penelitian memperhatikan teknik penentuan sample sehingga data yang diperoleh dapat mewakili populasi yang sedang diteliti