Uji Efektifitas Asam Cuka Glasial, Cuka Apel, Cuka dapur, White vinegar dan Cuka Madu terhadap Penekanan Blood Disease Bacterium

Pisang adalah komoditas hortikultura yang penting dan berpotensi tinggi untuk dikelola secara intensif di masa kini dan mendatang. Direktorat Jenderal Hortikultura (2014) tercatat bahwa produksi pisang dari tahun ke tahun mengalami naik turun, hal tersebut dikarenakan beberapa kendala serius, salah satunya karena adanya epidemi dari penyakit Blood Disease Bacterium (BDB). Pengendalian yang efektif dan ekonomis dengan memanfaatkan bahan yang berada pada dapur rumah tangga yaitu asam cuka menjadi alternatif pengendalian yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam cuka glasial, cuka apel, cuka dapur, white vinegar, dan cuka madu dalam menekan pertumbuhan Blood Disease Bacterium. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah macam-macam asam cuka tersebut mampu menekan pertumbuhan Blood Disease Bacterium pada uji sensitivitas antibakteri dan uji penekanan pada buah pisang. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi sumber informasi bahwa macam-macam asam cuka tersebut mampu menekan pertumbuhan Blood Disease Bacterium penyebab penyakit darah pada pisang. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan April 2015 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Dalam penelitian ini dilakukan dua metode uji yaitu uji sensitivitas antibakteri dan uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang. Uji sensitivitas antibakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 15 macam perlakuan yaitu CG 1 (asam cuka glasial 2,5%), CG 2 (asam cuka glasial 3%), CG 3 (asam cuka glasial 3,5%), CA 1 (cuka apel 2%), CA 2 (cuka apel 2,5%), CA 3 (cuka apel 3%), CD 1 (cuka dapur 2,5%), CD 2 (cuka dapur 3%), CD 3 (cuka dapur 3,5%), CM 1 (cuka madu 2,5%), CM 2 (cuka madu 3%), CM 3 (cuka madu 3,5%), WV 1 (white vinegar 2,5%), WV 2 (white vinegar 3%) dan WV 3 (white vinegar 3,5%). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Kontrol terdiri dari K1 (alkohol), K2 (aquades) dan K3 (streptomisin). Uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang menggunakan RAL dengan 16 macam perlakuan yaitu UP (kontrol BDB), UP CG 1 (asam cuka glasial 2,5% dan BDB), UP CG 2 (asam cuka glasial 3% dan BDB), UP CG 3 (asam cuka glasial 3,5% dan BDB), UP CA 1 (cuka apel 2% dan BDB), UP CA 2 (cuka apel 2,5% dan BDB), UP CA 3 (cuka apel 3% dan BDB), UP CD 1 (cuka dapur 2,5% dan BDB) UP CD 2 (cuka apel 3% dan BDB), UP CD 3 (cuka apel 3,5% dan BDB), UP CM 1 (cuka madu 2,5% dan BDB), UP CM 2 (cuka madu 3% dan BDB), UP CM 3 (cuka madu 3,5% dan BDB), UP WV 1 (white vinegar 2,5% dan BDB), UP WV 2 (white vinegar 3% dan BDB) dan UP WV 3 (white vinegar 3,5% dan BDB). Kontrol terdiri dari UP K1 (alkohol), UP K2 (aquades) dan UP K3 (streptomisin). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil uji sensitifitas antibakteri dapat diketahui bahwa cuka glasial, cuka apel, cuka dapur, white vinegar, dan cuka madu mampu menekan pertumbuhan BDB. Dan pada uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang dapat diketahui bahwa perlakuan cuka glasial dan cuka apel 3.5% dapat menekan pertumbuhan BDB pada buah pisang, sedangkan perlakuan cuka apel 2.5% dan 3%, cuka dapur 2.5%, 3% dan 3.5%, white vinegar 2.5%, 3%, dan 3.5%, serta cuka madu 2.5%, 3% dan 3.5% tidak mampu menekan pertumbuhan BDB