Kajian Infiltrasi Tanah Pada Berbagai Kemiringan Lereng Di Lahan Tegalan Kawasan Karst

Perbukitan Malang Selatan merupakan kawasan angkatan yang didominasi oleh karst dan tektonik dengan batuan induk penyusun berupa batu gamping. Karakteristik wilayah di ekosistem karst yang sangat spesifik menimbulkan berbagai permasalahan terutama disebabkan oleh kurang tersedianya air terutama pada musim kemarau. Sebagai sumberdaya alam, sumberdaya air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Proses infiltrasi merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Dengan adanya infiltrasi, maka akan tersedia air untuk evaporasi dan transpirasi, serta tersedianya peluang dalam peningkatan cadangan air tanah, yang berpengaruh juga pada kontinyuitas aliran permukaan. Kemiringan lereng sebagai unsur utama topografi berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan tanah. Oleh karena itu identifikasi hidrologi berupa infiltrasi dengan melihat aspek kemiringan lerengnya terutama pada lahan pertanian tegalan di kawasan karst dirasa perlu dilakukan mengingat masih minimnya data yang tersedia.Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik sifat fisik dan kimia tanah pada berbagai kemiringan lereng suatu lahan pertanian tegalan di bentuk lahan karst. (2) Mengetahui pengaruh perbedaan kemiringan lereng terhadap infiltrasi tanah pada suatu lahan pertanian tegalan di bentuk lahan karst. Penelitian dilakukan di landform karst di desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang pada Februari-April 2015. Lokasi pengamatan berada di lahan tegalan dengan tutupan lahan berupa tanaman jagung dan ubi kayu pada lima kelas kemiringan lereng yakni titik LR1 (45-60%), LR2 (30-45%), LR3 (5-30%), LR4 (8-15%), dan LR5 (3-8%). Pada masing-masing lokasi dibuat satu titik pengamatan dengan tiga kali ulangan. Analisis pengamatan meliputi tekstur, berat isi, kadar C- organik, kemantapan agregat, porositas, dan kadar lengas tanah (pF 2,5 dan pF 4,2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sifat fisik dan kimia tanah meliputi persentase debu, indeks DMR (kemantapan agregat), kandungan C-organik, dan kadar air titik layu permanen berbeda nyata pada setiap kemiringan lereng. Kemiringan lereng memberikan pengaruh pada laju infiltrasi konstan (r = 0,53 R2 = 0,4128). Infiltrasi konstan berkorelasi dengan berat isi (BI), porositas tanah, dan kandungan C-organik tanah. Laju infiltrasi pada berbagai kemiringan lereng tergolong sangat lambat dengan nilai laju infiltrasi terendah pada LR5 (0,19 cm menit-1) dan tertinggi pada LR3 (0,55 cm menit-1). Laju infiltrasi tanah pada LR1 0,40 cm menit-1, LR2 0,52 cm menit-1, dan laju infiltrasi pada LR4 0,26 cm menit-1