Pengaruh Angin Terhadap Penyebaran Spora Phakopsora Pachyrhizi Sydow Secara Horisontal

Permasalahan peningkatan produksi kedelai mendapatkan hambatan salah satunya akibat serangan penyakit karat yang disebabkan Phakopsora pachyrhizi Sydow. Penyakit karat telah tersebar luas di sentra produksi kedelai di dunia. Di Indonesia, penyakit karat terdapat di sentra produksi kedelai seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kehilangan hasil di Indonesia akibat serangan ini dilaporkan dapat mencapai 40-90%, di Thailand 10-40%, dan 23-50% di Taiwan. Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengetahui penyebaran penyakit ini yang disebarkan melalui bantuan angin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyebaran penyakit karat daun P. pachyrhizi dan intensitas serangannya dari berbagai jarak sumber inokulum. Penelitian dilaksanakan dengan dua macam percobaan. Percobaan pertama untuk mengetahui jumlah spora yang tertangkap pada perangkap spora dengan mengatur jarak perangkap spora 20, 40, 60, 80, dan 100 cm dari sumber inokulum. Percobaan kedua untuk mengetahui intensitas penyakit karat daun dengan aplikasi hembusan angin, agar spora dari sumber inokulum bisa menyebar. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas perlakuan jarak tanam 20, 40, 60, 80, dan 100 cm dari sumber inokulum pada terowongan angin, dan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan, dari percobaan perangkap spora didapatkan hasil bahwa pada jarak 20 cm dari sumber inokulum mempunyai jumlah spora yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan jarak yang lain. Hubungan jumlah spora tertangkap dengan jarak dari sumber inokulum memiliki hubungan negatif, semakin jauh perangkap spora diletakkan dari sumber inokulum maka jumlah spora yang tertangkap semakin kecil sehingga didapatkan persamaan pola logaritmik y = -22,44ln(x) + 105,99. Sedangkan pada percobaan kedua intensitas serangan karat daun tertinggi yaitu pada tanaman dengan jarak 20 cm dari sumber inokulum dibanding dengan perlakuan jarak lainnya. Hubungan jarak dari sumber inokulum dengan tingkat intensitas karat daun memiliki hubungan negatif, jarak tanaman lebih jauh dari sumber inokulum maka intensitas serangan semakin rendah sehingga didapatkan persamaan pola logaritmik y = -2,909ln(x) + 40,033