Analisis Kinerja Pemasok Gabah (Studi Kasus di UD Tanang Mas, Desa Kanigoro, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Setiap tahun jumlah angka kelahiran di Indonesia semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan beras akan terus meningkat. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan penggilingan padi berlomba bersaing untuk dapat memenuhi kebutuhan padi di pasaran. Pemasok merupakan salah satu bagian rantai pasok yang sangat penting. Banyaknya supplier (pemasok) ini tentunya merupakan hal yang positif bagi perusahaan. Akan tetapi, banyaknya pemasok ini menuntut kejelian perusahaan untuk dapat menganalisa pemasok mana yang layak diprioritaskan untuk dijadikan mitra bisnis perusahaan yang utama. Pemilihan pemasok untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertanian mutlak untuk dilakukan karena berhubungan dengan aspek daya saing perusahaan. Kriteria yang sering mempengaruhi perusahaan dalam memilih pemasok yang tepat antara lain harga, kualitas, ketepatan waktu pengiriman, pelayanan, dan sistem pembayaran. Untuk kriteria kualitas mempunyai sub kriteria kadar air dan biji kosong, kriteria pengiriman mempunyai sub kriteria ketepatan jumlah gabah dan ketepatan waktu kirim gabah, kriteria harga mempunyai sub kriteria harga gabah dan biaya pengiriman gabah, kriteria sistem pembayaran mempunyai sub kriteria bayar dimuka/down payment (DP) dan konsinyasi, serta untuk kriteria kemampuan memenuhi pesanan mempunyai sub kriteria dapat memenuhi pesanan gabah secara langsung dan dapat memenuhi pesanan secara bertahap. UD Tanang Mas adalah usaha dagang atau usaha perseorangan di Kabupaten Pasuruan. UD Tanang Mas bergerak di bidang industri penggilingan padi. UD Tanang Mas resmi berdiri pada tahun 2003 dan memiliki 7 orang karyawan tetap serta 15 orang pekerja tidak tetap atau kuli. Dalam satu tahun, UD Tanang Mas dapat memproduksi kurang lebih 1000 ton gabah kering yang nantinya akan menjadi kurang lebih 630 ton beras. Namun, kinerja pemasok gabah untuk UD Tanang Mas tidak selalu baik. Kendalanya ada pada jumlah barang yang dibutuhkan terkadang tidak sesuai atau kurang, sulit mempertahankan mutu dari gabah itu sendiri, serta dikarenakan faktor cuaca dan lahan yang semakin lama semakin berkurang membuat pasokan gabah susah didapatkan. Untuk itu, dari sekian banyak pemasok di UD Tanang Mas, perlu dilakukan analisis evaluasi kinerja pemasok agar produktifitas beras di UD Tanang Mas selalu dapat memenuhi permintaan pasar. Tujuan menganalisis kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai. Dari hasil analisis menggunakan Analythic Hierarchi Process (AHP) didapatkan kriteria kualitas memiliki bobot sebesar 0,414 dengan menduduki prioritas pertama, kemudian pengiriman dengan bobot 0,261; kriteria harga bobot 0,155; kriteria sistem pembayaran yang mempunyai bobot 0,101 dan yang terakhir adalah kriteria kemampuan memenuhi pesanan yang mempunyai bobot sebesar 0,069; IR = 0,09. Selain itu, untuk sub kriteria harga gabah memiliki bobot 0,804, sub kriteria biaya pengiriman gabah memiliki bobot 0,196, sub kriteria kadar air memiliki bobot 0,722; sub kriteria biji kosong memliki bobot 0,278; sub kriteria ketepatan jumlah gabah yang dikirim mempunyai bobot 0,767; sub kriteria ketepatan waktu kirim gabah mempunyai bobot 0,233; sub kriteria mampu memenuhi pesanan secara langsung mempunyai bobot sebesar 0,808; sub kriteria mampu memenuhi pesanan secara bertahap menghasilkan bobot sebesar 0,192; sub kriteria bayar dimuka/down payment (DP) dengan bobot sebesar 0,825; sub kriteria konsinyasi mempunyai bobot sebesar 0,175; IR = 0,0 untuk semua sub kriteria. Kinerja pemasok terbaik di UD Tanang Mas, pemasok A yang memiliki bobot tertinggi sebesar 0,536; kemudian pemasok B 0,265; pemasok C dengan bobot 0,117, dan yang terakhir adalah pemasok D dengan bobot sebesar 0,083; IR = 0,08. Total bobot untuk kinerja pemasok A sebesar 2,952. Dikarenakan pemasok ini memenuhi semua kriteria yang terbaik yaitu, kualitas, harga, pengiriman, kemampuan memenuhi pesanan, dan sistem pembayaran. UD Tanang Mas seharusnya terus menjaga kualitas gabah yang dibeli dari para pemasok, terutama pemasok A, karena kualitas merupakan faktor terpenting dalam usaha peningkatan produktifitas beras di UD Tanang Mas. Setelah mengetahui kinerja pemasok yang terbaik, UD Tanang Mas seharusnya terus menjaga hubungannya dengan pemasok tersebut agar pasokan gabah selalu terpenuhi dan tidak menghambat proses produksi beras serta untuk menjaga agar pemenuhan akan beras dari UD Tanang Mas tetap ada di pasaran meskipun harga sedang fluktuatif, UD Tanang Mas seharusnya menyimpan beras di gudang penyimpanan sesuai dengan kebutuhannya