Keanekaragaman Serangga Dan Laba-Laba Pada Pertanaman Padi Organik Dan Konvensional

Serangga dan laba-laba memiliki peranan penting di dalam kehidupan manusia, terutama di bidang pertanian. Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kehidupan serangga dan sebaliknya. Permasalahan serangga di dalam bidang pertanian tidak terlepas dari peran serangga sebagai hama. Tidak semua serangga bersifat merugikan karena juga ada serangga yang memiliki dampak positif. Sebagian serangga bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami. Tingkat keragaman jenis serangga memiliki dampak yang sangat penting bagi kestabilan di dalam ekosistem padi sawah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem pertanian organik dan konvensional terhadap keanekaragaman serangga dan laba-laba pada tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman padi Kelompok Tani Sumber Makmur 1, Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang dan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplorasi/observasi langsung pada lahan padi. Pengamatan dilakukan pada 2 plot pertanaman padi, yaitu pertanaman dengan penerapan sistem pertanian organik dan konvensional. Praktek agronomi seperti persiapan pengolahan tanah, pemilihan varietas, penggunaan pupuk dan waktu penyiangan gulma serta dalam pengendalian OPT disesuaikan dengan kebiasaan petani. Pengambilan contoh serangga dan laba-laba dilakukan dengan menggunakan farmcop pada masing-masing rumpun padi contoh. Dari hasil penelitian ditemukan 8 ordo serangga pada lahan organik dan konvensional yaitu Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Hymenoptera, Lepidoptera, Odonata, dan Orthoptera. Jumlah serangga di lahan organik berjumlah 1996 individu yang terdiri dari 49 jenis serangga, sedangkan pada lahan konvensional ditemukan 1658 individu yang terdiri dari 43 jenis serangga. Laba-laba yang ditemukan pada lahan organik terdiri dari 4 famili yaitu Argiopinae, Lycosidae, Oxyopidae, dan Tetragnathidae. Jumlah laba-laba di lahan organik 53 individu yang terdiri dari 4 jenis laba-laba. Sedangkan pada lahan konvensional ditemukan 5 famili laba-laba yaitu Argiopinae, Lycosidae, Oxyopidae, Thomisidae dan Tetragnathidae. Jumlah laba-laba di lahan konvensional berjumlah 14 individu yang terdiri dari 5 jenis laba-laba. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa jumlah herbivora pada lahan organik berjumlah 1260 individu, sedangkan pada lahan konvensional ditemukan individu 929 herbivora. Musuh alami yang ditemukan pada lahan organik berjumlah 781 individu, sedangkan pada lahan konvensional ditemukan 736 individu musuh alami. Nilai indeks keragaman serangga dan laba-laba pada lahan organik sebesar 2,77 dan pada lahan konvensional sebesar 2,50. Nilai indeks keragaman serangga dan laba-laba pada lahan organik dan konvensional termasuk dalam kategori keragaman sedang